Baca tanpa iklan
TRIBUNKALTIM.CO - Bursa bakal cawapres Prabowo Subianto masih terus berkembang, setelah sejumlah nama yang beredar, nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Ketua PKB disebut masih kandidat terkuat.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dideklarasikan Gerindra dan PKB sementara ini belum juga mengumumkan cawapres untuk Prabowo Subianto.
Sejumlah nama sempat beredar, namun sosok Muhaimin Iskandar atau Cak Imin disebut masih tetap kandidat terkuat untuk dampingi Prabowo, capres dari Gerindra.
Bahkan siapapun cawapres Prabowo Subianto, menurut Gerindra, Cak Imin yang memegang kuncinya sesuai dengan deklarasi perjanjian Gerindra dan PKB.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak mempersoalkan kebijakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memingit Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Menurutnya, hal yang terpenting adalah masih terjalinnya komunikasi dengan baik antara kedua partai.
"Dengan PKB baik Cak Imin dipingit atau tidak dipingit, kan komunikasi terus berjalan, baik dengan Cak Imin ataupun teman-teman PKB lainnya," katanya.
"Menurut kami ya biarlah itu berlaku di internal, yang penting komunikasi terus berjalan," katanya.
Dasco juga mengatakan tidak perlu adanya tenggat waktu untuk menentukan cawapres Prabowo Subianto.
Menurut Dasco, sesuai perjanjian penentuan pasangan calon sudah diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku ketua umum masing-masing partai.
Baca juga: Terbaru Survei Cawapres Prabowo: Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud MD, Cak Imin dan AHY Kompetitif
"Dan masih berlaku sampai dengan sekarang," katanya lagi.
Sejumlah kader Gerindra menyebut Cak Imin yang memegang kunci cawapres Prabowo.
"Jadi, Pak Prabowo juga sudah menyampaikan soal capres dan cawapres menurut perjanjian kerja sama politik, ditentukan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin.
Nah, cawapresnya, seandainya pun ada yang lainnya, itu nanti ya tergantung Cak Imin juga," kata Sufmi Dasco Ahmad dikutip dari wawancara Kompas.TV.
Masih Kandidat Terkuat