TRIBUNKALTIM.CO - Setelah ramai isu Golkar digoyang, kini Ketua Umum partai berlambang beringin, Airlangga Hartarto menegaskan partainya tidak mungkin mendukung bakal capres Anies Baswedan.
Pernyataan ini disampaikan Airlangga seusai pertemuan Ketua Umum dengan DPD I Golkar seluruh Indonesia, lalu bagaimana sikap Golkar, apakah mendukung bakal capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto?
Sementara mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla menyinggung posisi cawapres, Ganjar atau Prabowo, bagaimana reaksi PKB, yang berkoalisi dengan Gerindra?
Rabu (2/8/2023), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, partainya tidak mungkin akan memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan.
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Airlangga juga membenarkan bahwa dukungan Partai Golkar kemungkinan hanya akan diberikan kepada bakal capres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Airlangga mengatakan, "Itu sangat benar (kemungkinan mendukung Prabowo atau Ganjar)."
"Benar (tidak mungkin dukung Anies)."
Adapun sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla ingin Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 Airlangga Hartarto bisa maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024.
Jusuf Kalla menduga, kemungkinan Golkar mengajukan bakal RI-2 untuk bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto atau bakal capres PDIP Ganjar Pranowo.
“Hanya antara (jadi bakal cawapres) Ganjar dan Prabowo, tetapi karena partai besar yang mempunyai juga kemampuan atau pun hak untuk meningkatkan suara nomor 1 apabila jadi wakil,” ujar Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
“Saya kira itu harapannya (Golkar) untuk masuk dalam cawapres. (Meskipun) saya sendiri tidak terlibat, tidak mengetahui banyak isi negosiasi,” kata dia.
Dia mengatakan, saat ini internal Golkar harus solid dan mendukung kepemimpinan Airlangga.
Ia pun tak sepakat jika ada pihak yang menganggap Airlangga tak laku dijual atau bisa dipilih oleh masyarakat.
Baca juga: Kata Pengamat soal Jusuf Kalla yang Sebut Biaya Jadi Ketua Umum Golkar Rp 600 Juta, Untuk Apa Saja?
“Siapa sih yang bisa memastikan, siapa yang terpilih?
Yang penting terpilih dalam artian legislatifnya atau eksekutifnya kalau kita bersatu,” ucap dia.