Aktivitas tambang yang sudah berjalan kurang lebih satu bulan ini mengganggu kenyamanan dan merugikan warga setempat.
Mulai rumah warga yang bergetar, polusi udara hingga keretakan pada bangunan warga.
Mareta pun menyayangkan aktivitas ini karena kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak dan lansia harus menjadi korban.
Penegakan terasa sangat lamban dan terkesan tidak ada, meski ada tapi lama dan harus didesak masyarakat dulu.
"Warga sudah lapor ke polisi, jadi kita kawal bersama-sama dan tunggu respon kepolisian,” tandas Mareta.
(*)