Lalu Ganjar Pranowo menurun di posisi kedua dengan 36,5 persen, sedangkan Anies Baswedan tetap berada di posisi ketiga dengan 15,2 persen.
Itu menurut Solissa membuktikan ketokohan Prabowo di kalangan pemilih PKB masih meninggalkan jejak yang mendalam.
Baca juga: Profil Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum GP Ansor yang Terancam Sanksi Pendisiplinan PKB
Para pemilih PKB cenderung tidak lagi mengikuti ketum partai yakni Cak Imin yang sudah berada di gerbong Anies Baswedan.
"Artinya, ketokohan Prabowo di kalangan NU ataupun di pemilih PKB tidak bisa dianggap remeh. Terbukti dalam temuan survei justru kecenderungan pemilih PKB itu lebih dominan ke Prabowo ketmbang Cak Imin sendiri yg ketum partai," pungkasnya.
Survei Elektabilitas
1. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA
Dari hasil survei LSI Denny JA, Prabowo Subianto ada di urutan dengan perolehan elektabilitas sebesar 39,8 persen.
Disusul Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 37,9 persen Ganjar Pranowo.
Sementara Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan selisih elektabilitas yang cukup jauh, yaitu 14,5 persen.
"Sisanya, tidak tahu atau tidak menjawab 7,8 persen," ujar Peneliti LSI Adjie Alfaraby, Senin (2/10/2023).
Adjie mengatakan, hasil tersebut memperlihatkan, tidak ada perubahan elektabilitas terhadap Anies setelah mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapresnya.
Dikutip dari Kompas.com, survei dilakukan menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin of error plus/minus 2,9 persen.
Waktu pengumpulan sampling dilakukan 4-12 September 2023, dimulai dua hari setelah deklarasi Anies-Cak Imin.
Baca juga: GP Ansor Tak Tinggal Diam PKB Berani Sanksi ke Menteri Agama, Sebut Partai Pimpinan Cak Imin Arogan
2. Indikator Politik Indonesia
Sementara di lembaga survei Indikator Politik Indonesia, nama Ganjar-lah yang berada di peringkat pertama.