TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar kandidat capres/cawapres jelang pendaftaran Pilpres 2024.
Ya, Anies Baswedan, Cak Imin, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selangkah lagi resmi jadi peserta Pilpres 2024.
Pertarungan 4 alumnus UGM di Pilpres 2024 bakal mencuri perhatian publik.
Cek rekam jejak pendidikan kandidat peserta Pilpres 2024.
Baca juga: Hasil Survei Capres: Elektabilitas Anies Baswedan Hanya 5 Persen, Nasdem Somasi LSI Denny JA
Baca juga: Kisah Mahfud MD Gagal Jadi Cawapres Jokowi, Tak Diakui NU, Bubarkan Golkar hingga Eks Timses Prabowo
Baca juga: Sebut Mahfud MD Bukan Kaleng-Kaleng, PKS Terima Kasih ke Megawati Pilih Cawapres Istimewa Berkelas
Empat alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah pasti bertarung di Pilpres 2024.
Keempat alumni UGM tersebut yakni, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Selain keempatnya, Presiden Jokowi juga merupakan alumnus UGM.
Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Bacawapres Muhaimin Iskandar ini diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bacapres Ganjar Pranowo- Mahfud MD diusung oleh PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
Berikut perjalanan pendidikan keempat tokoh tersebut sebagai lulusan UGM yang dirangkum Tribunnews.com.
Ganjar Pranowo
Dikutip dari Kompas.com, ketika duduk di bangku SMA, Ganjar Pranowo telah bercita-cita untuk masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ganjar Pranowo kemudian nekat mendaftarkan diri ke UGM dengan uang tabungan sendiri.
Akhirnya pada 1987, Ganjar Pranowo masuk sebagai mahasiswa baru di Fakultas Hukum UGM.
Dalam menjalani pendidikan di UGM, Ganjar bergabung pada organisasi tertua di FH UGM, yaitu Mahasiswa Justicia Club atau "Majestic-55" yang bergerak aktif di bidang alam dan lingkungan.
Ganjar bahkan terpilih untuk memimpin Majestic-55 rentang periode 1988-1990.
Ia juga aktif dalam Gerakan Demokrat Kampus atau disingkat Gedek yang semakin mendekatkannya dengan dunia politik.
Melalui Gedek, Ganjar kenal dengan politisi PDI kala itu, Soetardjo Soerjogoeritno atau Mbah Tardjo.
Ganjar pada masa-masa itu mulai tertarik dengan isu-isu lokal hingga nasional.
Ganjar dan teman-temannya juga sempat menginisiasi gerakan untuk memprotes kebijakan Rektor UGM periode 1986-1990, Koesnadi Hardjasoemantri.
Keikutsertaan Ganjar pada Majestic-55 dan Gedek menjadi langkah awalnya untuk mengenal kepemimpinan dan dunia politik.
Lulus tahun 1995, Ganjar kemudian melanjutkan program Magister (S2)- nya di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Mengutip data Universitas Stekom Semarang, p2k.stekom.ac.id, Ganjar lulus dari Fakultas Hukum UGM dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono, Guru Besar Hukum UGM.
Dilansir humas.jatengprov.go.id, sebagai lulusan UGM, Ganjar terpilih menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA).
Selain Ganjar, Mahfud MD terpilih sebagai ketua Dewan Pakar dengan anggota Muhajir Effendi, Anwar Sanusi, Pramono Anung, Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Gentar Lawan Duet Prabowo-Gibran, Tantang Putra Jokowi Adu Gagasan Demi Indonesia
Mahfud MD
Dikutip dari Wikipedia, Mohammad Mahfud lahir dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah.
Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di daerah Omben, Sampang.
Pada saat menginjak usia dua bulan, keluarganya bermigrasi ke Waru, Pamekasan.
Dia mengenyam pendidikan dasarnya di sekolah dasar negeri dan juga mengikuti pendidikan keagamaan di madrasah ibtidaiah milik Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah.
Setelahnya, ia dipindahkan ke Pondok Pesantren Somber Lagah pimpinan Kyai Mardhiyyan di Tagangser Laok.
Saat itu, Mahfud duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
Lalu, Mahfud melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama di Pendidikan Guru Agama Negeri selama empat tahun dan bersekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri atau PHIN—setara dengan sekolah menengah atas atau madrasah aliayah di Yogyakarta.
PHIN merupakan sekolah islam berbasis kejuruan terkait hukum dan tata negara.
Setelah lulus dari PHIN, Mahfud MD berkuliah di dua perguruan tinggi, yakni di Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Sastra Arab, dan Universitas Islam Indonesia (UII) jurusan Hukum Tata Negara. Mahfud lulus pada tahun 1983.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia kemudian mengajar di almamaternya dan meneruskan kuliah program Pasca Sarjana S-2 bidang Ilmu Politik di UGM.
Lalu melanjutkan pendidikan Doktor S-3, di bidang Ilmu Hukum Tata Negara pada program Pasca Sarjana UGM, dan lulus tahun 1993.
Dan dinobatkan menjadi Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000 di usia 43 tahun di Universitas Islam Indonesia.
Anies Baswedan
Melansir Wikipedia, Anies Baswedan mulai masuk sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1989.
Anies bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Gadjah Mada.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di fakultasnya dan berlanjut menjadi Ketua Senat Universitas yang dipilih melalui kongres pada 1992
Bahkan dirinya ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada saat itu.
Anies juga kabarnya membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 1993.
Gebrakan-gebrakan lain juga dilakukannya, Anies membuat gerakan berbasis riset.
Gerakan ini menyikapi tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang menyangkut Hutomo Mandala Putra, putra dari Presiden Soeharto.
Belum rampung di UGM, pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo dalam bidang kajian Asia.
Hingga pada akhirnya, Anies lulus dari Universitas Gadjah Mada tahun 1995.
Baca juga: Di Tengah Polemik Projo Prabowo vs Projo Ganjar, Anies-Cak Imin Bertemu Jutaan Massa
Muhaimin Iskandar
Mengutip Kompas.com, pemilik nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar Politisi ini pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Adapun jurusan yang dipilih oleh Muhaimin adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 ini sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Melansir Wikipedia, sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa.
Dia kemudian bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Muhaimin bahkan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997, sebelum pada akhirnya menjadi Ketua Umum.
Selain itu, Muhaimin juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta.
Ia kemudian berhasil menyelesaikan studi S1-nya pada usia 26 tahun. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Perjalanan Pendidikan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, Empat Alumni UGM Bertarung di Pilpres 2024