Baca tanpa iklan
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah arti kata 'Slepetnomic' yang disebut cawapres 2024 nomor urut 1 yaitu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di closing statement debat cawapres perdana tadi malam.
Diketahui, Debat Cawapres 2024 perdana telah diselenggarakan pada Jumat (22/12/2023).
Menariknya, Cak Imin atau Muhaimin Iskandar memberikan istilah Slepetnomic pada gagasan yang terdapat pada closing statementnya.
Lalu apa itu 'slepet nomic'?
Awalnya, Cak Imin mengungkapkan bahwa sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan.
Baca juga: Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Gibran: Gus Muhaimin Agak Aneh karena Tolak IKN
"Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan," katanya.
Kemudian, Cak Imin mengatakan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia saat ini tidak adanya keberanian untuk mewujudkan keadilan dan berpihak kepada rakyat.
Berkaca dari permasalahan itulah, Cak Imin menggagas 'Slepetnomic' yang disebutnya sebagai solusi permasalahan ekonomi nasional.
Dia pun mengklaim, 'slepetnomics' adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis dari pengalaman batin dan rasa.
Cak Imin mengatakan solusi 'Slepetnomic' adalah untuk memangkas anggaran proyek yang hanya menguntungkan segelintir orang dan justru menyengsarakan rakyat.
"Ke depan proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, maka kita harus slepet," tuturnya.
Pemangkasan anggaran tersebut, sambung Cak Imin, bakal digunakan untuk pemerataan pembangunan kota dan desa di Indonesia.
Cak Imin juga mengatakan solusi lewat 'Slepetnomic' adalah tidak lagi ada pelaku bisnis yang turut membuat peraturan perundang-undangan yang hanya menguntungkan pihaknya.
"Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama. Dengan 'Slepetnomic, kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati pakai otak," tuturnya.
Sebagai informasi, debat kedua kali ini menghadirkan tiga cawapres yaitu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.