Tribun Kaltim Hari Ini
Disperindag Kukar Akui Lonjakan Harga Cukup Signifikan, Sebut Warga Masih Mampu Beli Beras
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) menilai lonjakan harga beras jelang Ramadan merupakan hal biasa
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) menilai lonjakan harga beras jelang Ramadan merupakan hal biasa.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Kartanegara, Sayid Fathullah memprediksi, kenaikan harga sejumlah bahan pokok termasuk beras menjelang Ramadan tidak akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Ia menilai masyarakat masih memiliki daya beli yang cukup baik di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Harga Beras di Kutai Kartanegara Terus Naik Jelang Ramadan, Begini Penjelasan Disperindag
“Kenaikan harga ini memang wajar, tiap menjelang Ramadan sejumlah bahan pokok memang biasanya naik. Tapi saya kira masyarakat masih mampu membeli, nanti akan turun lagi,” ujarnya, Minggu (25/2/2024).
Meski begitu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Kartanegara juga mengakui memang lonjakan harga beras kali ini terbilang sangat signifikan.
Untuk diketahui, saat ini beras Premium di pasaran menyentuh angka Rp18 ribu per kg. Sedangkan beras dengan kualitas medium berkisar di Rp16 ribu per kg.
Sayid menerangkan, kenaikan harga beras yang begitu melejit ini dipicu oleh penurunan produksi beras secara nasional yang merupakan imbas Badai El Nino yang mengakibatkan musim kemarau yang berkepanjangan.
“Sehingga hukum pasar pasti berlaku di situ, kalau barangnya sedikit sementara permintaannya banyak pasti harganya akan melambung tinggi,” tambahnya.
Baca juga: Perum Bulog Kaltimra Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras di Wilayah Kaltim
Ia mengisahkan, lonjakan harga secara ekstrem bukanlah hal baru di pasar. Sebelumya sejumlah bahan pokok pernah naik hingga dua kali lipat dari harga normal.
Seperti cabai yang pernah melonjak dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg. “Tapi konsumen kan tetap membelinya, tinggal bagaimana mengatur konsumsinya saja,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam dua pekan terakhir harga beras di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terus merangkak naik dan jauh dari harga normal. Kondisi inipun sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab harganya semakin tak terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah.
Hal itupun dibuktikan dengan kondisi harga eceran di pasaran. Satu minggu lalu, harganya masih berkisar antara Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kilogram. Kini sudah Rp 16.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.
Kondisi inipun tidak hanya merugikan bagi konsumen atau masyarakat, tetapi juga bagi para pedagang. Seperti yang diungkapkan oleh Jafar, seorang pedagang beras di Pasar Tangga Arung.
Baca juga: Pedagang Warung Makan di Samarinda Keluhkan Harga Beras Naik, Pemerintah Harus Perhatikan Rakyat
‘’Sudah agak lama naiknya dua mingguan (harga beras). Tapi tiap kali kami ambil, terus naik dikit-dikit. Itupun kalau ada barangnya,’’ ujar Jafar ketika ditemui di kiosnya, Kamis (22/2/2024).
Kepada TribunKaltim.co, dirinya mengeluh lantaran tak bisa mendapatkan untung yang sesuai. Bahkan dari harga yang tinggi, dirinya hanya mendapatkan untung tak lebih dari Rp 500 per kilogram. Belum lagi sepinya pembeli membuat dirinya khawatir kondisi ini terus berkelanjutan.
Harga Beras Meroket di Mahulu hingga Rp 46 Ribu per Kilo, Pemprov Kaltim Turun Tangan Kirim 68 Ton |
![]() |
---|
Warga Dengar Suara Gemuruh, Marsma Fajar Gugur dalam Insiden Jatuhnya Pesawat Latih di Bogor |
![]() |
---|
Tiap Malam Berzikir, Megawati Soekarnoputri Menangis Sambut Hasto, Minta Kader PDIP Tidak Takut |
![]() |
---|
Warga Kesal Rekening Dormant Diblokir PPATK, Uang Operasi Ayah tak Bisa Digunakan |
![]() |
---|
Anak Ditutup Kain Kuning oleh Ayahnya, Kronologi Pembunuhan 2 Balita di Samarinda, Lengkap Motifnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.