Tribun Kaltim Hari Ini
Anak Ditutup Kain Kuning oleh Ayahnya, Kronologi Pembunuhan 2 Balita di Samarinda, Lengkap Motifnya
Jasad anak ditutup kain kuning oleh ayahnya. Inilah kronologi pembunuhan 2 balita di Samarinda, lengkap motifnya.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inilah kronologi pembunuhan 2 balita di Samarinda, lengkap motifnya.
Jasad dua balita itu ditutup kain kuning oleh ayahnya, yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan oleh kepolisian.
Adalah pria berinisial W di Samarinda, Kalimantan Timur, tega menghabisi nyawa dua anak kandungnya yang masih balita.
Tragedi ini didorong oleh motif sakit hati dan tekanan psikologis akibat konflik rumah tangga dan kesulitan ekonomi.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan bahwa pelaku membunuh anak-anaknya di rumah mereka di Jalan Rimbawan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Jumat (25/7/) sekitar pukul 16.00 WITA.
“Pelaku sakit hati karena sering bertengkar dengan istrinya, merasa tidak lagi dihargai dan tidak mampu menafkahi keluarga,” kata Hendri dalam konferensi pers, Selasa (29/7).
Baca juga: Perjuangan Panjang Andi Harun, Akhirnya Penerbangan Samarinda Terhubung ke Jakarta dan Surabaya
W diketahui sudah beberapa bulan tidak bekerja setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai helper akibat penyakit lambung dan tenggorokan. Sejak Mei 2025, ia juga jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Di tengah kondisi itu, istrinya disebut sempat menyampaikan keinginan untuk bercerai. Pelaku merasa kehilangan kendali sebagai kepala rumah tangga dan mulai diliputi pikiran ekstrem.
“Pelaku merencanakan pembunuhan sejak pukul 15.00 WITA. Awalnya ingin menenggelamkan anak-anaknya di kolam belakang rumah, tapi urung karena takut dilihat tetangga,” ujar Hendri.
Setelah itu, ia membunuh anak pertamanya yang berusia 4 tahun dengan cara serupa.
Kedua jasad korban kemudian diletakkan di atas ranjang dan ditutupi kain kuning.
Usai membunuh, pelaku mengaku sempat ingin bunuh diri, namun tidak jadi karena kondisi fisiknya melemah.
Sekitar pukul 17.00 WITA, Rukmini (65) nenek pelaku datang ke rumah untuk bermain dengan cicitnya.
Saat melihat kedua anak telah meninggal, ia sontak terkejut. Pelaku lantas mencekiknya dari belakang.
“Tapi karena ada rasa kasihan, pelaku menghentikan cekikannya. Ibunya berhasil kabur dan meminta bantuan warga,” ungkap Hendri.
Baca juga: Polisi Tetapkan Ayah Korban jadi Tersangka Pembunuh 2 Balita di Jalan Rimbawan Samarinda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.