Tribun Kaltim Hari Ini

Disperindag Kukar Akui Lonjakan Harga Cukup Signifikan, Sebut Warga Masih Mampu Beli Beras

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) menilai lonjakan harga beras jelang Ramadan merupakan hal biasa

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
ILUSTRASI - Dalam dua pekan terakhir, harga beras di Kabupaten Kutai Kartanegara terus merangkak naik bahkan jauh dari harga normal.  

Berdasarkan informasi yang ia terima dari agen, harga beras melambung karena kurangnya produksi beras dari Jawa dan Sulawesi. Sementara tren kenaikan harga beras ini bahkan diprediksi terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadan pada 10 Maret 2024 mendatang.

Berdasarkan informasi dari agen tempat Jafar memperoleh beras, harga beras pun diperkirakan bakal tembus Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Menurutnya, bila benar beras tembus Rp 20 ribu, itu merupakan harga beras termahal yang pernah dia jual selama melakoni profesinya sebagai pedagang.

‘’Sekarang pun sudah mahal sekali. Saya juga tidak habis pikir. Biasanya naik paling sebulan normal, ini malah naik terus. Belum lagi mau dekat Ramadan, bisa semakin melonjak," ungkapnya.

Baca juga: 10 Penyebab Kenapa Harga Beras Naik Terus, Salah Satunya Akibat Permintaan yang Tinggi

Akibat mahalnya harga beras, banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian beras. Saat ini sangat jarang warga membeli beras dalam ukuran 25 kilogram. Rata-rata membeli dalam ukuran 5 kilogram.

Bahkan dirinya mengakui, yang seharinya bisa menjual 10 sak dengan kalkulasi 1 sak berisikan 25 kilogram, kini Jafar menyebut dua hari sekali baru ada yang beli satu sak.

"Sepi sekali yang beli, tidak seperti biasanya, ini sudah tembus Rp 380 ribu, hampir Rp 400 ribu. Mereka sekarang belinya sedikit-sedikit. Katanya tidak sanggup kalau langsung 25 kilo," bebernya.

Dirinya pun berharap, kondisi ini bisa segera diatasi oleh pemerintah. Sebab, menurut Jafar tidak hanya konsumen yang dirugikan, tetapi juga para pedagang beras seperti dirinya yang kini bingung harus menjual beras dengan harga yang terjangkau. (aul)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved