Berita Viral

Terjawab Identitas Jasad Perempuan yang Membusuk di Apotek Samarinda, Keluarga Sampai Demo Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi jasad perempuan tanda identitas yang sudah mengeluarkan aroma tidak sedap di sebuah apotek Jalan Hidayatullah Samarinda, Minggu (18/2/2024). Terjawab identitas jasad perempuan yang membusuk di apotek Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Keluarga korban sampai demo di Polsek, Bukan tanpa alasan

"Apakah sengaja dihapus atau bagaimana? Kami cuma mau jawaban pasti," tegasnya.

Sebagaimana diketahui hasil autopsi dari jasad perempuan yang pernah menjadi seorang guru itu telah keluar pada Rabu (6/3/2024) lalu.

Dari hasil autopsi mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan alasan almarhum meninggal adalah mati lemas.

Meski begitu pihak keluarga masih merasa janggal dengan segala fakta-fakta yang mereka temukan.

Oleh sebab itu mereka masih menunggu kepastian dari pihak Polsek Samarinda Kota terkait kapan gelar perkara kasus tersebut akan dilaksanakan.

"Tapi diundur-undur terus (gelar perkaranya). Harusnya hari ini (Jumat), tapi polisi bilang masih sibuk," timpal Alfrida, sanak family lainnya juga.

Pukul 16.30 Wita puluhan warga Toraja itu akhirnya membubarkan diri.

Namun mereka meyakinkan akan kembali melakukan aksi yang sama Sabtu (16/3/2024) besok.

"Kami tidak akan mundur. Karena kematian almarhum sangat janggal," tegas Martha lagi sebelum berlalu.

Baca juga: Jasad Perempuan yang Membusuk di Apotek Samarinda Ternyata Seorang Guru Asal Palaran

Keluarga juga Pernah Gerunduk Polsek Samarinda Kota

Keluarga merasa janggal dengan tewasnya Berta Mimi (56), yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam gudang sebuh apotek di Jalan Hidayatullah, Kota Samarinda pada Minggu (18/2/2024) lalu.

Pihak keluarga menduga mantan guru Sekolah Dasar (SD) itu telah menjadi korban pembunuhan.

Dugaan itu muncul sebab ditemukan sejumlah kejanggalan semenjak Berta dinyatakan hilang pada Rabu (31/1/2024) lalu.

Oleh sebab itu, sejumlah orang yang merupakan keluarga almarhum datang ke Mapolsek Samarinda Kota untuk menanyakan perkembangan hasil penyelidikan pihak kepolisian.

"Kami curiga sama suaminya. Karena memang sudah beberapa kali keluarga kami ini (almarhum Berta) dianiaya," ungkap Marta Pare, salah satu keluarga korban saat ditemui TribunKaltim.co di Kantor Polisi yang berada di Jalan Bhayangkari Kota Samarinda tersebut, Selasa (20/2).

Halaman
1234

Berita Terkini