Berita Viral
Terjawab Identitas Jasad Perempuan yang Membusuk di Apotek Samarinda, Keluarga Sampai Demo Polisi
Terjawab identitas jasad perempuan yang membusuk di apotek Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Keluarga korban sampai demo di Polsek, Bukan tanpa alasan
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar berita viral di Kota Samarainda.
Terjawab identitas jasad perempuan yang membusuk di apotek Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Keluarga korban sampai demo di Polsek, bukan tanpa alasan.
Lantaran keluarga korban merasa ada kejanggalan terhadap kematian korban.
Mulai dari pihak apotek yang tak kooperatif saat dimintai rekaman CCTV, hingga dugaan adanya tindak penganiayaan yang diterima korban.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Warga Geruduk Apotek TKP Penemuan Jasad Guru di Samarinda, Berikut Tuntutan Mereka
Baca juga: Keluarga Guru yang Tewas Membusuk Datangi Apotek di Samarinda, Minta Rekaman CCTV Diserahkan
Baca juga: Terbaru! 6 Fakta Mayat Wanita Membusuk di Gudang Apotek di Samarinda, Korban Ternyata Seorang Guru
Diliputi rasa duka dan kejanggalan, puluhan keluarga dari almarhumah Bertha Mimi (56), mendadak menggeruduk salah satu apotek yang berada di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda, Jumat (15/3/2024).
Dengan seragam serba hitam yang melambangkan kedukaan mendalam itu para simpatisan yang notabene berdarah Suku Toraja itu datang dan melakukan orasi sejak pukul 15.00 Wita.

Sebelumnya diketahui gudang apotek tersebut menjadi lokasi penemuan jasad Bertha Mimi, yang telah membusuk pada Minggu (18/2) lalu.
Kedatangan keluarga kali ini adalah untuk meminta pihak apotek dapat memberikan keterangan pasti dan menunjukan rekaman CCTV yang merekam detik-detik almarhum masuk ke dalam sarana kesehatan masyarakat tersebut.
"Tadi ada pihak apotek keluar. Mereka bilang sudah menyerahkan semua ke kepolisian. Benar-benar tidak ada jawaban yang kami dapat," kata Iwan, salah satu perwakilan keluarga.
Baca juga: Keluarga Perempuan yang Jasadnya Membusuk di Gudang Apotek Samarinda Geruduk Kantor Polisi
Kejanggalan itu dirasakan sebab almarhum dikatakan masuk ke dalam apotek pada 2 Januari 2024.
Kemudian saat ditemukan pada Minggu, 18 Februari polisi mengatakan korban sudah meninggal dunia selama 4 hari sebelum ditemukan.
"Artinya ada jeda 14 hari almarhum di dalam gudang sebelum meninggal. Masa sih pihak apotek tidak tahu ada orang di dalam gudang selama itu? Kenapa sih kejanggalan itu tidak dijawab secara gamblang?" sahut Marta, perwakilan keluaga lainnya.
Pihak keluarga semakin mendesak sebab mereka merasa janggal dengan jawaban kepolisian yang mengatakan pihak apotek telah menghapus rekaman CCTV saat almarhum masuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.