Berita Samarinda Terkini
Keluarga Perempuan yang Jasadnya Membusuk di Gudang Apotek Samarinda Geruduk Kantor Polisi
Keluarga merasa janggal dengan tewasnya Berta Mimi (56), yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam gudang sebuh apotek di Jalan Hidayatullah
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keluarga merasa janggal dengan tewasnya Berta Mimi (56), yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam gudang sebuh apotek di Jalan Hidayatullah, Kota Samarinda pada Minggu (18/2/2024) lalu.
Pihak keluarga menduga mantan guru Sekolah Dasar (SD) itu telah menjadi korban pembunuhan.
Dugaan itu muncul sebab ditemukan sejumlah kejanggalan semenjak Berta dinyatakan hilang pada Rabu (31/1/2024) lalu.
Oleh sebab itu, sejumlah orang yang merupakan keluarga almarhum datang ke Mapolsek Samarinda Kota untuk menanyakan perkembangan hasil penyelidikan pihak kepolisian.
"Kami curiga sama suaminya. Karena memang sudah beberapa kali keluarga kami ini (almarhum Berta) dianiaya," ungkap Marta Pare, salah satu keluarga korban saat ditemui Tribunkaltim.co di kantor Polisi yang berada di Jalan Bhayangkari Kota Samarinda tersebut, Selasa (20/2).
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Babulu Penajam Paser Utara Minta Ikut Saksikan Persidangan
Baca juga: Alasan Rumah Keluarga Junaedi Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Penajam Paser Utara Dirobohkan
Ia menjelaskan kecurigaan itu bukan tanpa dasar.
Pasalnya pihak keluarga menganggap suami Berta tak merasa panik semenjak sang istri dinyatakan hilang.
Selain itu pihak keluarga juga menemukan berbagai kejanggalan lain, antara lain;
Sebelum dinyatakan hilang, berdasarkan rekaman CCTV, almarhum sempat melakukan kontrol ke RSJD Atma Husada Samarinda pada Rabu (31/2) dengan ditemani sang suami.
Namun mendadak pihak keluarga mendapat laporan bahwa almarhum tak pulang ke rumah mereka yang berada di Jalan Gotong Royong, Kecamatan Palaran Samarinda sejak Kamis, 1 Februari 2023.
Oleh sebab itu suami almarhum bersama keluarga melakukan pelaporan hilangnya korban ke Polsek Palaran pada 2 Februari 2024 lalu.
Polisi pun melakukan pelacakan ponsel korban. Saat itu handphone korban dinyatakan masih aktif dengan titik akhir berada di Jalan Aminah Syukur.
"Oleh karena itu Polsek Palaran mengarahkan kami untuk laporan kehilangannya ke Polsek Kota," kata Marta.
Pihaknya sempat mencari keberadaan Berta di titik yang dimaksud.
Namun tidak membuahkan hasil sampai ponsel almarhum tak lagi aktif dan justru ditemukan meninggal dunia di seputaran lokasi pencarian.
Potret Ketimpangan Pendidikan, SDN 003 Samarinda Seberang Bertahan dengan Kayu Renta dan Satwa Liar |
![]() |
---|
Kapolresta Samarinda Minta Warga tak Pasang Bendera One Piece |
![]() |
---|
Komisi III DPRD Samarinda Hentikan Sementara Pematangan Lahan Gunung Kelua, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kematian Pria Down Syndrome di Samarinda jadi Tanda Tanya, Keluarga Korban Lapor ke Polisi |
![]() |
---|
Kibarkan Bendera One Piece Bisa Dipidana, Komisi I DPRD Kaltim Minta Jangan Timbulkan Kebencian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.