Berita Samarinda Terkini

Ayah di Samarinda Rudapaksa Dua Anak Kandungnya Bertahun-tahun, Ancam Bunuh sang Ibu jika Menolak

Ayah di Samarinda rudapaksa dua anak kandungnya bertahun-tahun, ancam bunuh sang ibu jika menolak.

Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNLAMPUNG
Ilustrasi. Ayah di Samarinda rudapaksa dua anak kandungnya bertahun-tahun, ancam bunuh sang ibu jika menolak. Simak kronologisnya berikut ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bejat! Satu kata inilah yang mewakili aksi tak senonoh seorang ayah di Samarinda kepada dua anak kandungnya.

Pria bernama Balao (nama samaran) itu tega merudapaksa dua anak kandungnya yang masih berstatus pelajar. 

Tindakan asusila itu terungkap setelah dua anaknya mengadu kepada sang ibu pada Kamis (14/3/2024) lalu.

Tak terima dengan perbuatan pria yang telah dinikahinya selama 20 tahun itu, ibu korban pun meminta bantuan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim untuk dilaporkan ke Polresta Samarinda.

Baca juga: Ipda Okky Yuwita tak Mau Lewatkan Puasa dan Tetap Prima saat Bertugas di Polresta Samarinda

Dikonfirmasi pada Minggu (17/3/2024) hari ini, Ketua TRC PPA Kaltim Rina Zainun menjelaskan, aksi bejat Balao itu dilakukan sejak kedua anaknya masih belia.

Korban pertama adalah sang adik, di mana dia telah dirudapaksa ayahnya sejak duduk di kelas 6 SD hingga dirinya kini kelas 3 SMP.

Sementara sang kakak menjadi korban tindakan asusila ayahnya sejak tahun 2022, tepatnya saat duduk di kelas 2 SMA hingga kini kelas 3 SMA.

Aksi bejat pria berumur 41 tahun itu terungkap setelah kakak-beradik itu berani menolak saat akan kembali dirudapaksa pada Rabu (13/3/2024).

Balao yang kesal lantas menganiaya kedua korban. 

Tak tahu harus mengadu kepada siapa, kedua kakak beradik itu pun saling mencurahkan isi hati.

Baca juga: Polresta Samarinda Go to School untuk Cegah Bullying di Kalangan Pelajar

Dari saling terbuka itulah, keduanya baru menyadari sama-sama menjadi korban kekerasan seksual oleh ayah mereka sendiri.

"Awalnya adiknya curhat ke kakaknya karena sudah capek diperkosa ayahnya. Di situ kakaknya akhirnya mengungkapkan hal yang sama," beber Rina Zainun.

Sama-sama kaget dan sudah tidak kuat menjadi budak seks dari sosok yang seharusnya melindungi, kakak beradik itupun sepakat mengaduk kepada sang ibu.

"Makanya ibu korban langsung menghubungi kami untuk didampingi melakukan pelaporan ke Polresta Samarinda pada Jumat (15/3) lalu," sebutnya.

Rina menjelaskan, korban selama ini tidak berdaya melawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved