"Karena Kaltim sebagai IKN (Ibu Kota Negara), semua suku, bahasa dan agama harus bisa terakomodir, kita tidak bicara feodal tapi secara nasional," tukasnya.
Ia ingin membangun ekonomi Kaltim secara inklusif, tidak ada perbedaan agama, suku, agama dan bahasa tentunya menuju Indonesia Emas, tetapi Kaltim juga harus emas.
"Masyarakat Kaltim harus siap, kita harus menyiapkan agar bisa berkompetisi, dengan segala konsekuensinya artinya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke depan harus bisa membawa Kaltim emas," tandasnya.
Seno Aji sendiri belum ingin berkomentar lebih jauh karena masih melakukan rapat Bapilu untuk membahas siapa-siapa saja kader internal Partai Gerindra yang akan maju di Pilkada 2024.
"Dari rapat itu, siapa kader yang akan maju kita petakan, sampaikan ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat) kader A-B-C-D ini mau maju dimana akan maju, dan kalau fix serta ada daerah yang tidak ada kader maju barulah buka pendaftaran," ujarnya.
Terkait peluang koalisi, juga masih ada terbuka lebar bagi Gerindra untuk partai lainnya.
Namun demikian, keputusan akhir akan ditentukan oleh DPP Partai Gerindra, sesuai dengan arahan dan kebijakan partai.
"Masih ada, Insya Allah. Saya masih fokus di Kukar 1, memang ada angin-angin dan omon–omon ke Kaltim 2 (KT 2) kita jajaki, ya nanti kita lihat mana lebih bagus dan proporsional untuk partai serta masyarakat Kaltim itu yang kita ambil," pungkasnya. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim