Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, hingga kini sejak Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) menyampaikan penetapan pemenang Pilpres 2024, belum ada pembahasan signifikan soal komposisi kabinet menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dasco menilai terlalu dini jika hal itu sudah dipertanyakan.
Baca juga: Namanya Juga Bestie Respons Gerindra Saat Prabowo Banyak Curhat ke Jokowi di Istana Negara
Sebab, saat ini Mahkamah Konstitusi RI (MK) masih dalam tahap menyidangkan perkara gugatan sengketa Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Dasco usai capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto berkunjung ke kediamannya untuk acara open house lebaran, Kamis (11/4/2024).
"Kalau bicara-bicara informal ya baru berapa hari inilah," kata Dasco kepada awak media.
Dasco menyebut, ada kemungkinan pembahasan soal kabinet selanjutnya itu dilakukan secara menyeluruh selepas MK menetapkan hasil gugatan Pilpres.
Adapun berdasarkan jadwal yang disusun, hakim MK akan memutuskan perkara sengketa Pilpres 2024 pada Senin 22 April 2024.
"Nanti bicara-bicara banyaknya setelah MK," ujar dia.
Pembahasan serupa juga kata Wakil Ketua DPR RI itu terkait dengan posisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan Prabowo-Gibran usai purna tugas sebagai kepala negara.
Kendati demikian, Dasco tidak memberikan sinyal tertentu untuk posisi Jokowi nantinya.
Dirinya hanya meminta publik bersabar seraya menunggu keputusan MK RI.
"Ini (sidang sengketa Pemilu) di MK aja belum selesai sabar ya sabar kalau yang itu (bahas soal posisi Jokowi)," tukas Dasco.
Baca juga: Isi Bingkisan yang Didapat Warga Usai Ketemu Presiden Jokowi Saat Open House, Dapat Dua Bungkusan
Penjelasan Bahlil
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tak menampik jika ada peluang Jokowi masuk pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ya, Jokowi diprediksi akan mendapat jabatan di pemerintahan baru Prabowo-Gibran pada Oktober mendatang.
Jabatannya yaitu sebagai penasihat khusus.
Menurut Bahlil Lahadalia, kemungkinan tersebut bisa terjadi dan terbuka.
"Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi.
Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional," ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4/2024).
Meski berpeluang masuk sebagai penasihat khusus presiden terpilih, Bahlil meyakini Jokowi tidak akan mencampuri urusan presiden terpilih dalam menentukan menteri di kabinet.
Menurutnya Jokowi sangat paham komposisi menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu kan hak prerogatif presiden terpilih.
Karena Presiden Jokowi itu memberikan, Pak Presiden Jokowi ini kan sudah dua kali menjabat presiden, tahu mana hak prerogatif presiden terpilih mana yang bukan," ujar Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil tidak membantah saat ini sudah ada pembahasan terkait masa transisi dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke pemerintahan baru.
Salah satunya tertuang dalam pembahasan RAPBN 2025, yang akan memasukkan program-program prioritas pemerintah selanjutnya.
Namun pembahasan tersebut akan lebih mendalam dibahas setelah ada putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan sengketa Pilpres 2024.
"Karena ini sifatnya berkelanjutan maka program-program 2025 sudah harus mencerminkan tentang visi misi dan program besar dari presiden terpilih.
Baca juga: Jokowi Gelar Open House Idul Fitri di Istana, Warga Bisa Datang Mulai Pukul 09.00 WIB, Ini Syaratnya
Tapi kan itu akan diputuskan pada saat MK dan penetapan KPU. Jadi jangan kita mendahului apa yang menjadi tugas daripada MK dan KPU.
Tapi bahwa ancang-ancang besar, garis besarnya mungkin saja itu sudah dimasukkan," ujar Bahlil.
Budi Arie Sebut Jokowi dan Prabowo Solid
Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie Setiadi menepis isu kerenggangan hubungan Jokowi dan Prabowo.
Ya, muncul isu Jokowi dan Prabowo tak lagi solid usai Pilpres 2024.
Namun, Budi Arie mengatakan, isu tidak solid antara Jokowi dan Prabowo itu bohong.
Selain itu, Prabowo Subianto juga menghadiri acara open house bersama Presiden RI Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/4/2024).
Bahkan, disampaikan Menkominfo Budi Arie, Prabowo sudah hadir lebih dulu di Istana Negara setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Menurut dia, Menteri Pertahanan itu sudah tiba sejak pagi-pagi sebelum acara dimulai.
"Tadi waktu saya masuk udah ada Pak Prabowo. Pak Prabowo bersama mas Didiet dan Mayor Teddy," kata dia ditemui di Istana Kepresidenan.
Budi juga mengatakan dirinya tidak banyak bicara dan menayakan apa-apa saat bertemu Prabowo di acara open house.
"Dari awal dari pagi abis shalat eid. Saya enggak sempet nanyain apa-apa," ucap dia.
Dalam pernyataannya, Budi Arie memastikan Jokowi dan Prabowo tetap solid.
"Pokoknya nggak ada itu [isu] nggak solid. Bohong," ia menjelaskan.
Baca juga: Bahlil Ungkap Peluang Jabatan Jokowi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Semua Kemungkinan bisa Terjadi
Pertemuan Prabowo dan Jokowi di momen lebaran diperkirakan Budi Arie terjadi sekitar 1 jam dari pukul 07.00-08.00 WIB.
Namun, tidak diketahui ada pembicaraan apa di antara keduanya di istana Negara tersebut.
"Masa saya lagi Lebaran nanya-nanya 'Bapak ngomong apa'. Yang penting minal aidin walfaizin dulu," kata Menkominfo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gerindra Sebut Posisi Jokowi di Kabinet Mendatang akan Dibahas Menyeluruh Setelah 22 April 2024
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sabar Ada Batasnya, 100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di MK Jumat Ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres, Prabowo Minta Seluruh Pendukungnya Tak Gelar Aksi Apapun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bawa Dukun, Pendukung Prabowo Klaim Akan Datangkan 100.000 Orang Gelar Aksi Damai di MK Hari Ini.