TRIBUNKALTIM.CO - Jelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Bontang 2024, sebuah kabar mengejutkan datang dari pasangan Basri Rase-Najirah.
Kabar terkini, Walikota dan Wakil Walikota Bontang periode 2021-2024 dikabarkan pecah kongsi dan tak lagi bersama di Pilkada Bontang 2024.
Bahkan, siapa pengganti Najirah sebagai pendamping Basri Rase sudah ternyata sudah ditentukan.
Salah hal yang cukup menarik adalah saat diminta untuk memutuskan apakah akan berpasangan dengan Basri Rase di jalur independen atau tidak, Najirah mengingat pesan almarhum suaminya, yang juga mantan Walikota Bontang Adi Darma.
Baca juga: Terjawab! Bos PDIP Kaltim Jadi Sosok yang Bubarkan Duet Basri-Najirah Jelang Pilkada Bontang 2024
Berikut sejumlah fakta terkini Barsri Rase-Najirah pecah kongsi di Pilkada 2024 yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
1. Pasangan Basri Rase-Najirah Resmi Pecah Kongsi
Walikota dan Wakil Walikota Bontang 2021-2024 Basri Rase-Najirah akhirnya berpisah di ajang Pilkada 2024 mendatang.
Pasangan ini dulunya diusung hanya diusung dua partai PDIP dan PKB.
Sementara lawannya, Neni Moerniaeni dan Joni Muslim maju dengan dukungan 8 partai politik yang duduk di parlemen, yakni partai Golkar, Nasdem, PKS, Gerindra, PAN, PPP, Hanura, Berkarya, serta partai non parlemen meliputi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Demokrasi Rakyat (Demokrat) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
2. Basri Rase Ingin Maju Pilkada Bontang 2024 Lewat Jalur Independen
Basri Rase memilih untuk kembali maju di Pilkada Bontang melalui jalur independen atau perseorangan, sementara Najirah tetap ingin melalui partai dan tak mendapat izin dari PDIP untuk maju lewat jalur independen.
Bahkan rencana Basri Rase untuk maju lewat jalur independen sudah dibicarakan antara Walikota Bontang, Ketua Pusat Hubungan Masyarakat, Udin Mulyono; mantan Ketua KPU Bontang, Erwin; dan beberapa orang lainnya.
Pertemuan ini untuk membicarakan tawaran PHM yang berencana mendaftarkan Basri-Najirah sebagai pasangan bakal calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui jalur independen pada Sabtu (11/5/2024) besok, namun tidak jawaban saat itu.
3.PDIP Tak Merestu Maju Lewat Jalur Independen
Najirah meminta waktu untuk berkonsultasi dengan keluarga dan Ketua DPW Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Safaruddin, sebelum memutuskan terkait tawaran tersebut.
"Ketemu sebelum Asar. Jam 10 malam diminta harus ada jawaban," kata, Najirah didampingi putranya Ferza Agustia Darma saat ditemui wartawan, Jumat (10/5/2024).
Dengan waktu yang relatif singkat, Najirah didesak memberikan jawaban pasti, apakah tetap ingin berpasangan atau tidak.
Hingga pukul 22.00 Wita, dia mengaku ibunya belum bisa mengambil keputusan.
Sementara sudah ada jawaban dari Safaruddin yang tegas menolak wacana independen ini.
Najirah gamang, memilih loyal ke partai atau ikut Basri Rase.
"Terlalu dini untuk memutuskan ibu mendampingi Pak Basri atau tidak dalam hitungan jam," kata Ferza
Sekitar pukul 11.00 Wita lebih, Najirah mengambil keputusan dengan memilih untuk maju melalui lewat jalur partai dan menolak tawaran PHM.
Menurut Ferza, Najirah sangat ingin tetap berpasangan dengan Basri Rase namun keadaan berkata lain.
"Yang jelas bukan kami yang meninggalkan, tapi mereka yang mau berlayar lebih awal," pungkasnya.
4. Chusnul Dhihin jadi Pendamping Basri Rase di Pilkada Bontang 2024
Belakangan diketahui Basri Rase memilih Chusnul Dhihin sebagai pengganti Najirah.
Pasangan tersebut akan didaftarkan sebagai calon independen dengan 17 ribu KTP.
TribunKaltim.co berupaya menghubungi Ketua DPD PDIP Kaltim, Safaruddin, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban yang diberikan.
5. Baliho Basri Rase-Najirah Diturunkan
Basri Rase Najirah batal berpasangan pada Pilkada 2024 ini.
Ketua Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kota Bontang, Udin Mulyono menginstruksikan agar baliho bertuliskan "Sekali Lagi" diturunkan.
Seperti diketahui "Sekali Lagi" merupakan tagline yang dibumingkan PHM untuk mempromosikan pasangan Basri-Najirah dalam Pilkada 2024.
Namun, belakangan pasangan ini memilih untuk berpisah, lantaran Najirah diduga tidak mendapat restu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP untuk maju kembali bersama Basri Rase melalui jalur independen.
"Saya sudah minta teman-teman PHM menurunkan baliho-baliho (Sekali Lagi) itu," kata Udin Mulyono saat ditemui Tribunkaltim.co di Kantor PHM di Perumahan Halal Square, Jumat (10/5/2025).
Mesti demikian, pencopotan baliho tersebut baru akan dilakukan secepatnya besok.
Ia mengaku baliho itu akan digantikan dengan baliho baru, bergambar Basri Rase dan Chusnul Dhihin.
"Ini baru dipesan, jadi kita ganti balihonya," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bakal calon kepala daerah Kota Bontang Basri Rase dan Najirah batal berpasangan paa Pilkada 2024.
Rencana mendaftarkan pasangan tersebut melalui jalur independen pada Sabtu (11/5/2024) pun gagal.
"Peta politik setiap jam bisa berubah, saya sudah bertemu dengan bu Najirah didampingi Pak Basri. Tidak ada titik temu," kata Ketua Pusat Hubungan Masyarakat Kota Bontang, Udin Mulyono, Jumat (10/5/2024).
Menurut Udin, Najirah memutuskan untuk berpisah lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, tidak memberikan restu.
Sementara itu, Najirah berkeras untuk mengendarai PDIP pada Pilkada 2024.
Di sisi lain, Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP.
"Inilah politik," pungkasnya.
6. PHM Sebut Basri Rase Tak Mau Kecewakan Pendukungnya
Konstelasi politik Pilkada Bontang 2024 semakin dinamis. Satu di antaranya dari kubu bakal calon Pilkada Bontang 2024, Basri Rase.
Disebutkan, Basri Rase telah memilih pasangan untuk maju di Pilkada Bontang 2024.
Ketua Pusat Hubungan Masyarakat Kota Bontang Udin Mulyono, mengungkapkan pasangan Basri Rase untuk Pilkada Bontang 2024 adalah Chusnul Dhihin, bukan Najirah.
Hal itu ia ungkap saat ditemui TribunKaltim.co, di Kantor PHM di Perumahan Halal Square, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Jumat (10/5/2024).
Menurut Udin, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
Jika ada hal yang secara prinsip tidak sejalan akan membuyarkan rencana yang sudah berjalan.
Meski beberapa bulan lalu pasangan Basri-Najirah sudah dideklarasikan.
"Peta politik setiap jam-nya bisa berubah," kata Udin Mulyono.
Udin Mulyono menjelaskan, titik temu antara Basri dan Najirah terhalang oleh restu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P, yang enggan ketika kadernya maju lewat independen.
Disisi lain Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP.
"Keputusannya bu Najirah sudah disampaikan tadi malam. Tidak lagi berpesangan dengan pak Basri," bebernya.
Ia melanjutkan pengganti Najirah telah diputuskan Chusnul Dhihin, pengusaha kuliner, ayam goreng Dunia Fried Chicken (DFC).
Udin mengungkapkan dia pribadi sudah bertemu dengan Chusnul Dhihin pagi tadi. "Beliau menyambut baik," ungkapnya.
Sementara itu, Udin menegaskan pasangan Basri-Chusnul Dhihin akan didaftarkan melalu jalur independen pada Sabtu 11 Mei 2024.
Proses perbaikan administrasi saat ini sedang berlangsung. "Insya Allah besok jam 11 kami ke KPU," pungkasnya.
7. Najirah Ingat pesan Suami
Saat dikejar waktu dan diminta untuk memilik apakah akan maju lewat jalur independen bersama Basri Rase atau tidak, Najirah sempat gamang.
Najirah meminta waktu untuk berkonsultasi dengan keluarga dan Ketua DPW Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Safaruddin, sebelum memutuskan terkait tawaran tersebut.
"Ketemu sebelum Asar. Jam 10 malam diminta harus ada jawaban," kata, Najirah didampingi putranya Ferza Agustia Darma saat ditemui wartawan, Jumat (10/5/2024).
Dengan waktu yang relatif singkat, Najirah didesak memberikan jawaban pasti, apakah tetap ingin berpasangan atau tidak.
Hingga pukul 22.00 Wita, dia mengaku ibunya belum bisa mengambil keputusan.
Sementara sudah ada jawaban dari Safaruddin yang tegas menolak wacana independen ini.
Najirah gamang, memilih loyal ke partai atau ikut Basri Rase.
"Terlalu dini untuk memutuskan ibu mendampingi Pak Basri atau tidak dalam hitungan jam," kata Ferza
Sekitar pukul 11.00 Wita lebih, Najirah mengambil keputusan dengan memilih untuk maju melalui lewat jalur partai dan menolak tawaran PHM.
Menurut Ferza, Najirah sangat ingin tetap berpasangan dengan Basri Rase namun keadaan berkata lain.
"Yang jelas bukan kami yang meninggalkan, tapi mereka yang mau berlayar lebih awal," pungkasnya.
Sementara salah satu yang menjadi pegangan adalah amanah sang suami, almarhum Adi Darma.
Kepada Najirah dan keluarga, Adi Darma berpesan agar tidak melupakan jasa PDIP yang mengusungnya pada Pilkada Bontang 2020 lalu.
8. Sosok Chusnul Dhihin
Nama Chusnul Dhihin tiba-tiba muncul di tengah dinamika politik yang memanas jelang Pilkada Bontang 2024.
Chusnul, pemilik usaha ayam goreng Dunia Fried Chiken (DFC) ini digadang-gadang akan mengantikan Najirah sebagai bakal calon wakil walikota Bontang yang mendampingi Basri Rase.
Kepada TribunKaltim.co, pengusaha kuliner ini membenarkan informasi tersebut.
Ia secara terbuka mengakui komunikasi terkait simulasi pasangan Basri Rase-Chusnul Dhihin baru muncul pada Jumat (10/5/2024) pagi ini.
"Tawaran itu baru datang tadi pagi. Saya juga keget, karena slogan ‘Sekali Lagi’ kan santer digaungkan," kata Chusnul Dhihin.
Menurutnya, ia tidak sulit untuk memutuskan pasalnya, hubungannya dengan Basri Rase sudah terbangun jauh sebelum menjadi walikota Bontang.
Di sisi lain orang-orang dekatnya juga memberikan keyakinan untuk menyetujui lamaran yang masuk, yakni berpasangan dengan Basri pada Pilkada Bontang 2024.
“Baru tadi pagi dihubungi tim soal kesiapan kalau dipasangkan (dengan Basri). Kebetulan saya sudah kenal Pak Basri sejak ia masih duduk di kursi DPRD Bontang,” jelasnya.
Adapun rencananya, pasangan Basri Rase dan Chusnul Dhihin akan mendaftar melalui jalur independen ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang, Sabtu (11/5/2024).
“Insya Allah, besok mendaftar. Mohon doanya saja,” tandasnya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya