Kepada Najirah dan keluarga, Adi Darma berpesan agar tidak melupakan jasa PDIP yang mengusungnya pada Pilkada Bontang 2020 lalu.
"Terlalu dini untuk memutuskan ibu mendampingi Pak Basri atau tidak dalam hitungan jam," kata Ferza
Sekitar pukul 11.00 Wita lebih, Najirah mengambil keputusan dengan memilih untuk maju melalui lewat jalur partai dan menolak tawaran PHM.
Menurut Ferza, Najirah sangat ingin tetap berpasangan dengan Basri Rase namun keadaan berkata lain.
"Yang jelas bukan kami yang meninggalkan, tapi mereka yang mau berlayar lebih awal," pungkasnya.
Belakangan diketahui Basri Rase memilih Chusnul Dhihin sebagai pengganti Najirah.
Pasangan tersebut akan didaftarkan sebagai calon independen dengan 17 ribu KTP.
TribunKaltim.co berupaya menghubungi Ketua DPD PDIP Kaltim, Safaruddin, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban yang diberikan.
Turunkan Baliho Basri Rase-Najirah
Basri Rase Najirah batal berpasangan pada Pilkada 2024 ini.
Ketua Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kota Bontang, Udin Mulyono menginstruksikan agar baliho bertuliskan "Sekali Lagi" diturunkan.
Seperti diketahui "Sekali Lagi" merupakan tagline yang dibumingkan PHM untuk mempromosikan pasangan Basri-Najirah dalam Pilkada 2024.
Namun, belakangan pasangan ini memilih untuk berpisah, lantaran Najirah diduga tidak mendapat restu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP untuk maju kembali bersama Basri Rase melalui jalur independen.
"Saya sudah minta teman-teman PHM menurunkan baliho-baliho (Sekali Lagi) itu," kata Udin Mulyono saat ditemui Tribunkaltim.co di Kantor PHM di Perumahan Halal Square, Jumat (10/5/2025).
Mesti demikian, pencopotan baliho tersebut baru akan dilakukan secepatnya besok.