TRIBUNKALTIM.CO - Basri Rase pilih Chusnul Dhihin setelah pecah kongsi dengan Najirah di Pilkada Bontang 2024.
Pecah kongsi antara petahana Walikota dan Wakil Walikota Bontang Basri Rase-Najirah tak bisa terelakan.
Mereka pisah jalan karena beda perahu menuju Bontang 1 di Pilkada Bontang 2024.
Basri Rase pilih jalur independen, sementara Najirah pilih setia pada PDIP lewat jalur partai.
Walikota petahan Basri Rase pun sudah langsung punya bakal calon wakil walikota untuk maju di Pilkada Bontang 2024 lewat jalur independen atau perseorangan.
Baca juga: Terjawab! Bos PDIP Kaltim Jadi Sosok yang Bubarkan Duet Basri-Najirah Jelang Pilkada Bontang 2024
Baca juga: Pecah Kongsi di Pilkada Bontang, Basri Rase Pilih Jalur Independen, Najirah tak Direstui PDIP
Baca juga: Pecah Kongsi dengan Basri Rase pada Pilkada Bontang 2024, Najirah Beberkan Alasannya
Sementara Najirah tetap ingin melalui partai dan tak mendapat izin dari PDIP untuk maju lewat jalur independen.
Bahkan rencana Basri Rase untuk maju lewat jalur independen sudah dibicarakan antara Walikota Bontang, Ketua Pusat Hubungan Masyarakat, Udin Mulyono; mantan Ketua KPU Bontang, Erwin; dan beberapa orang lainnya.
Pertemuan ini untuk membicarakan tawaran PHM yang berencana mendaftarkan Basri-Najirah sebagai pasangan bakal calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui jalur independen padaSabtu (11/5/2024) besok, namun tidak jawaban saat itu.
Najirah meminta waktu untuk berkonsultasi dengan keluarga dan Ketua DPW Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Safaruddin, sebelum memutuskan terkait tawaran tersebut.
"Ketemu sebelum Ashar. Jam 10 malam diminta harus ada jawaban," kata, Najirah didampingi putranya Ferza Agustia Darma saat ditemui wartawan, Jumat (10/5/2024).
Baca juga: Dampingi Basri Rase pada Pilkada Bontang 2024, Chusnul Dhihin: Mohon Doanya
Dengan waktu yang relatif singkat, Najirah didesak memberikan jawaban pasti, apakah tetap ingin berpasangan atau tidak.
Hingga pukul 22.00 Wita, dia mengaku ibunya belum bisa mengambil keputusan.
Sementara sudah ada jawaban dari Safaruddin yang tegas menolak wacana independen ini.
Najirah gamang, memilih loyal ke partai atau ikut Basri Rase.
Sementara salah satu yang menjadi pegangan adalah amanah sang suami, almarhum Adi Darma.