Basri Najirah Pecah Kongsi

Alasan Basri Rase Memilih Independen dan Enggan Berpasangan dengan Najirah di Pilkada Bontang 2024

Penulis: Muhammad Ridwan
Editor: Budi Susilo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basri Rase mengaku, lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang telah memberikan dukungan untuknya, melalui jalur independen, dengan siap menerima risiko besar, seperti dipecat sebagai Ketua DPC PKB, Minggu (12/5/2024).

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kali ini Basri Rase berpisah kongsi dengan Najirah dalam Pilkada Bontang 2024. 

Saat ditemui TribunKaltim.co, Basri Rase di Jalan S Parman, Kelurahan Belimbing, Bontang Barat, Minggu (12/5/2024) siang menyatakan.

Dirinya tidak bisa lagi bersama dengan Najirah lantaran ada perbedaaan pandangan yang sangat mendasar.

Basri Rase mengaku, lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang telah memberikan dukungan untuknya, melalui jalur independen, dengan siap menerima risiko besar, seperti dipecat sebagai Ketua DPC PKB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Basri Rase-Najirah Pecah Kongsi dalam Pilkada Bontang 2024, PDIP tak Merestui

Sementara Najirah memilih untuk taat pada titah PDIP yang menginginkan dirinya, bertarung melalui jalur partai.

Lebih Baik Dimarahi Partai

Menurut Basri Rase, perbedaan pandangan ini sangat sulit dipersatukan kembali. "Saya lebih baik dimarahi partai, dari pada dimarahi masyarakat," ungkapnya.

Basri mengungkapkan, pada Kamis lalu, sebelum ada keputusan pecah kongsi, tidak bersama lagi dengan Najirah, ia intens berkomunikasi dengan Ketua DPW PDIP Kalimantan Timur, Safaruddin.

Ada harapan, agar pilihan untuk maju melalui jalur independen direstui. Namun Safaruddin, tutur Basri, menolak wacana itu.

Pilkada 2024 di kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. (Grafis TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Menurut mantan Kapolda Kaltim itu, melalui via telpon yang didengarkan langsung Najirah dan Ketua Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Udin Mulyono, yang datang rumah jabatan Wakil Wali Kota, di Jalan Awang Long, bersama Basri Rase.

Bahwa PDIP sudah memutuskan bahwa siapapun kader partai yang akan berlaga di Pilkada, hanya ada satu pilihan yaitu maju dengan jalur partai.

Baca juga: Terjawab! Bos PDIP Kaltim Jadi Sosok yang Bubarkan Duet Basri-Najirah Jelang Pilkada Bontang 2024

"PDIP tidak bisa seperti itu Bas (Basri Rase), karena pak Hasto sudah sampaikan kader PDIP hanya satu pilihan, tidak boleh jalur independen," tutur Basri menirukan penyampaian Safaruddin.

Jadi menurut Basri, tidak benar jika ia yang memilih untuk berpisah. Namun menurutnya Najirah lah yang tidak bisa mengambil keputusan.

Basri Tak Ambil Pusing Ancaman Sanksi PKB

Terkait PKB, menurut Basri adalah urusan yang ruwet. Pertemuan dengan DPP di Jakarta beberapa waktu lalu tak menghasilkan apapun.

Rekomendasi untuk Pilkada baru akan diberikan di Agustus. Sementara dinamika politik terus berkembang.

Dia pun tidak mau ambil pusing jika nantinya disanksi atas putusan memilih jalur independen.

"Alamak ketua DPC itu apa sih, partai itu butuh figur. Jangankan PKB, Hanura saya saja saya tinggal. Partai yang saya besarkan," tegasnya. 

Baca juga: 8 Fakta Basri Rase-Najirah Pecah Kongsi Pilkada Bontang 2024, Terkuak Pesan Alm Adi Darma Soal PDIP

Menurutnya, posisinya saat ini sebagai figur inkumben banyak lirik partai lain. Andaikan ditinggal PKB, sambungnya, ia mengaku punya banyak opsi partai lain

"Partai ini banyak yang mau meminang saya," pungkasnya.

Sementara itu, Tribunkaltim.co berupaya menghubungi Ketua DPW PDIP Safaruddin terkait hal tersebut, namun sampai saat ini belum ada jawaban yang diberikan.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini