Selain itu, DPW PKS beralasan, Anies memiliki elektabilitas besar, terutama di Jakarta.
Ini terbukti dari tingginya perolehan suara mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut pada Pilpres 2024.
“Alasan kedua, hasil Pilpres 2024 yang baru saja selesai.
Beliau dapat 40 persen (di DKI), ini adalah dukungan murni dari seluruh pendukung Anies.
Jadi beliau punya elektabilitas yang sangat tinggi,” ungkap Khoirudin.
Selain itu, lanjut Khoirudin, masih banyak mimpi yang belum diwujudkan Anies selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Oleh karenanya, DPW PKS Jakarta menilai Anies perlu melanjutkan kepemimpinannya untuk membangun Jakarta yang sebentar lagi statusnya berganti dari Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
“Ketiga, beliau sudah bekerja membangun Jakarta selama lima tahun, seandainya dua periode atau 10 tahun pasti lebih baik.
Karena banyak agenda yang beliau impikan untuk membangun Jakarta.
Maju kotanya, bahagia warganya belum selesai dalam satu periode kemarin,” imbuh dia.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Muncul Nama Kaesang Pangarep, Elektabilitasnya Tinggi
Pertarungan Raksasa
Terkait ini, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Lili Romli menilai bahwa Kaesang dan Anies sama-sama punya peluang untuk mencalonkan diri pada Pilkada Jakarta 2024.
Dia menduga, akan terjadi pertarungan besar jika Kaesang dan Anies berhadapan di pemilihan.
Pertarungan ini seakan-akan menghadapkan Anies dengan Jokowi.
Sebab, Kaesang tak lain merupakan putra dari presiden, sekaligus adik dari Gibran Rakabuming Raka.