Pilkada Jakarta 2024

PKB Beri Kode Usung Anies Baswedan-Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024, 'Daftar Dulu'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep. PKB beri sinyal akan mengusung Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta 2024.

Pilkada Jakarta akan digelar 27 November 2024, menjadi pesta demokrasi yang paling disorot.

Sebab pada Pilkada Jakarta 2024 akan diikuti oleh sejumlah elitE politik, sehingga diprediksi seru.

Bagaimana sikap partai di Koalisi Perubahan apakah tetap mendukung Anies Baswedan?

Ternyata, NasDem, PKB dan PKS hingga kini belum menentukan.

Baca juga: Jawaban Hasto Kristiyanto Soal Isu Anies Baswedan Gandeng PDIP di Pilkada Jakarta 2024

Mereka masih hati-hati.

Seperti PKB, memita Anies untuk ikut ujian kelayakan dan kepatutan (UKK) Bacakada PKB jika berminat ikut Pilkada Jakarta 2024.

Hal tersebut menjawab soal apakah Anies maju dengan cara yang sama seperti bacakada lainnya atau melalui jalur cepat (fast track).

"Semua harus melalui tahapan UKK, tapi yang UKK macam-macam UKK tidak hanya dilakukan di DPP," kata Ketua Desk Pilkada PKB Abdul Halim Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Pengusung di Pilpres Pada Usung Kader Sendiri

"Bisa saja kemudian waketum misalnya karena misalnya level gubernur yang kita mandatkan untuk melakukan diskusi itu waketum," imbuhnya.

Halim menyebut pelaksanaan UKK untuk bacakada merupakan arahan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Para bacakada yang telah mendaftar nantinya diharuskan memaparkan visi misi.

"Jadi prinsipnya UKK itu semua, masalah tempat itu tak menjadi aturan saklek yang penting susbtansinya yang didiskusikan," kata Halim.

Baca juga: Cara Anies Baswedan Hadapi Galau Maju Pilkada Jakarta 2024 atau Tidak, Usai Kalah Pilpres 2024

Melalui UKK, PKB ingin menguji pengetahuan dan pengalaman para kandidat yang ingin maju di Pilkada 2024.

"Tidak mungkin kita akan mengusung seseorang di daerah ketika orang yang akan kita usung itu tak paham daerahnya," kata dia.

"Ini tidak akan mendukung pembangunan, ini menjerumuskan masyarakat karena kita mengusung pimpinan yang tak paham urusan daerahnya karena kita akan mengusung pimpinan yang tidak paham urusan daerah," tandas Halim.

Halaman
123

Berita Terkini