TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara mengenai adanya rumor tarik menarik dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran karena Pilkada 2024.
AHY menegaskan tidak ada hubungannya antara penyusunan kabinet dengan penentuan figur yang akan diusung pada Pilkada 2024 di berbagai daerah.
Sejauh ini, susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga belum terungkap ke publik.
Selain itu, sampai saat ini Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum menyepakati nama bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) di tiga provinsi strategis, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Barat (Jabar).
Baca juga: Jadwal Pelantikan Presiden dan Wapres 2024-2029 dan 64 Prediksi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: Didesak Mundur Gara-gara Peretasan PDN, Begini Prediksi Nasib Budi Arie di Kabinet Prabowo-Gibran
“Saya tidak pernah mendengar itu dari siapa pun, apalagi dari Bapak Prabowo Subianto,” ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Ia mengatakan, semua partai politik (parpol) anggota KIM memiliki semangat untuk terus bersama melanjutkan kesuksesan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ke Pilkada 2024.
Namun, konstelasi politik di daerah tak melulu sejalan dengan koalisi yang terbentuk di tingkat pusat.
“Karena memang sering kali peta pilkada itu sudah terbentuk, konstelasi pilkada sudah terbentuk bahkan sebelum pemilu, sebelum pilpres,” sebutnya.
Baca juga: 64 Nama Calon Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran Beredar, KIM Tegaskan Belum Ada Susunan Resmi
“Jadi, tidak sesederhana itu mentranslasikan hasil atau komposisi pilpres dengan pilkada. ini terbukti, bukan hanya Demokrat, semua partai juga mengalami tantangan yang sama,” papar dia.
Terakhir, ia menekankan tak ada tarik menarik politik soal pilkada yang akan berpengaruh dengan formasi atau jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
“Saya rasa tidak ada menjadi tarik menarik kemudian ya, menjadi sangat korelatif antara apa yang terjadi di pilkada dengan pemerintah pusat lima tahun mendatang,” imbuh dia.
Diketahui internal KIM nampak berbeda pandangan misalnya di Pilkada Jabar 2024.
Baca juga: Daftar Kabinet Prabowo Beredar, Fahri Hamzah dan Fadli Zon Kebagian, Pengganti Sri Mulyani Terjawab
Golkar masih ingin menjagokan Ridwan Kamil untuk mendapatkan periode keduanya sebagai gubernur Jabar.
Sementara, Gerindra dan PAN ingin Kang Emil beralih medan pertempuran ke DKI Jakarta.
Sebab, Gerindra dan PAN ingin menjagokan Dedi Mulyadi dan Bima Arya di Pilkada Jabar.
Belum Ada Pembahasan Soal Kabinet
Baca juga: 5 Kementerian Paling Basah Tahun 2024 dan Prediksi Menteri yang Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran