TRIBUNKALTIM.CO - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akhirnya buka suara soal peluang maju di Pilkada Sumut 2024.
Diketahui, Nagita Slavina didorong Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB untuk mendampingi Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara.
Raffi Ahmad pun tak menolak peluang istrinya dipasangkan dengan menantu Presiden Jokowi ini.
Diketahui, Bobby Nasution sudah mengantongi banyak dukungan partai untuk maju di Pilkada Sumut 2024.
Baca juga: 6 Jagoan PSI di Pilkada Jakarta 2024, Deddy Corbuzier Punya Otot Politik Kuat, Cek 6 Survei Terbaru
"Politik itu dinamis ya," kata Raffi Ahmad ketika ditemui di studio 41, di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024).
Hanya saja Raffi Ahmad mengaku kalau PKB belum membuka omongan dengan dirinya dan juga Nagita Slavina sampai detik ini.
"Sejauh ini belum ada omongan lebih jauh ya. Jadi kami juga belum tahu ke depan, masih jauh," ucapnya.
Kendati demikian, Raffi sudah menanyakan hal tersebut kepada sang istri, Nagita Slavina. Lantas apa responnya?
"Jujur Nagita juga kaget mendengarnya," ujarnya.
Namun, Raffi Ahmad menegaskan Nagita Slavina tak bisa memastikan apakah dirinya akan mendampingi Bobby Nasution atau tidak, dalam Pilkada Gubernur Sumatra Utara.
"Kalau Nagita sih sama kayak saya ya, kami tuh sampai detik ini nggak bilang untuk tidak," ujarnya.
"Masih jauh pendaftaran Agustus nanti, kita lihat ke depannya gimana," imbuh Raffi Ahmad.
Sebelumnya, peluang untuk mendukung Bobby disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
"Bisa saja (PDIP usung Bobby)," kata Puan Maharani.
Pasalnya, kata Puan, hingga kini PDIP belum memutuskan untuk mengusung sosok calon gubernur (cagub) untuk Pilkada Sumut 2024.
"Belum ada keputusan, tapi bisa saja (PDIP mengusung Bobby)," ucap Puan.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro merespons PDIP yang masih membuka peluang untuk mengusung Bobby Nasution di Pilkada Sumatra Utara (Sumut).
Baca juga: 10 Cagub Terkuat Calon Pengganti Ganjar di Jawa Tengah, Cek 2 Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024
Agung mengatakan, ada dua hal yang menjadi pertimbangan PDIP untuk mengusung Bobby.
Pertama, elektabilitas menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu yang sementara ini unggul dibandingkan kandidat lain di wilayah Sumatra Utara.
"Secara strategis, PDIP melihat sisi elektoral Bobby sementara ini unggul dibanding yang lain," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (7/7/2024).
Agung menduga, PDIP ingin membuka komunikasi dengan keluarga Jokowi secara terbatas, yakni hanya dalam konteks pilkada.
"Arahan mengusung Bobby ini bisa dilihat bahwa PDIP ingin membuka ruang komunikasi politik dengan keluarga Solo, walaupun sifatnya terbatas dalam konteks pilkada," jelasnya.
Selanjutnya, menurut Agung, figur Bobby dinilai paling siap maju.
Hal tersebut dikarenakan tingkat penerimaan partai-partai politik, baik yang berada di parlemen ataupun nonparlemen terhadap Bobby.
"Secara politis, suka atau tidak, Bobby paling siap maju karena akseptabilitas tinggi di antara partai-partai parlemen/nonparlemen dan didukung dua istana, istana merdeka serta istana Hambalang," ucap pengamat politik itu.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Depok 2024, Imam Budi Hartono Calon Wali Kota dengan Elektabilitas Teratas
Survei Terbaru Pilkada Sumut 2024
1. Litbang Kompas
Salah satu hal yang menarik dalam hasil survei itu adalah soal 'Jokowi Effect' di Pilkada 2024.
Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.
"Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Presiden Jokowi masih terjaga," kata Yohan pada KompasTV.
Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.
"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.
Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.
"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya.
2. Survei KIC
Berdasarkan survei yang dirilis KIC, elektabilitas Bobby mencapai 42,1 persen atau di atas Edy Rahmayadi yang merupakan petahana.
Dalam survei yang dilakukan di sejumlah Provinsi di Indonesia itu, Edy bersama petahana gubernur lainnya seperti Anies Baswedan dan Wahidin Halim merupakan tiga incumbent yang tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat.
Terkait survei tersebut, Ketua Bapilu PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan bahwa hasil survei tersebut harus dilihat sebagai pertimbangan dan evaluasi.
"Ya survei itu kan bagian dari persepsi masyarakat terhadap calon pemimpinnya. Ya tentu harus diliat sebagai pertimbangan dan evaluasi," kata Mangapul kepada tribun, Jumat (7/6/2024).
Mangapul menyampaikan, hasil survei dapat dijadikan pembelajaran bagi Edy agar memperbaiki hal hal yang tertinggal dari lawan politiknya yakni Bobby di Pilkada Sumut.
Baca juga: Bawaslu Terima 3 Aduan Pelanggaran Verifikasi Faktual Dukungan Perseorangan Pilkada Kukar 2024
"Jika survei Bobby lebih tinggi dari Edy itu bisa jadi masukan kenapa hal itu bisa terjadi.
Apa sebabnya. Itu harus diliat oleh tim Edy sebagai evaluasi apa saja yang tertinggal dari Bobby," kata Mangapul.
3. Survei Vote Institute Hanim
Hasil survei dari Vote Institute Hanim yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.
"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5).
Saat ini, elektabilitas Bobby Nasution tertinggi dibandingkan nama-nama yang di gadang-gadang bakal maju Pilgub Sumut digelar pada 27 November 2024.
Setidaknya ada beberapa poin yang membuat Bobby Nasution dipercaya mampu memimpin Provinsi Sumatera Utara.
"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," kata dia.
Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.
"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim.
Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PKB Usung Nagita Slavina Dampingi Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim