Dukungan incumbent dari Demokrat belum mencukupi syarat minimal yakini 11 kursi.
PDIP di DPRD Kaltim memiliki 9 kursi, dan otomatis bisa melengkapi jika bergabung.
“Isran Noor harus mampu meyakinkan PDIP agar bisa bergabung,” sebutnya.
Come back-nya Isran Noor ke partai berlambang bintang mercy, juga dinilai Jamal membuka peluang meraih dukungan partai lain, termasuk PDIP.
Keputusan Isran kembali menjadi kader Demokrat bisa jadi menjadi faktor penentu akhirnya dipilih sebagai calon Gubernur.
Sejatinya, demokrasi di Kaltim akan sehat jika PDIP memutuskan dukungan resmi ke petahana.
“Demokrasi yang sehat membutuhkan kompetisi.
Jika PDIP dan Demokrat bersatu mengusung Isran-Hadi, maka akan tercipta persaingan yang sehat dengan pasangan Rudi-Seno," tegasnya.
Baca juga: Dugaan Borong Partai di Pilkada Kaltim 2024 Mengemuka, Akademisi: Masyarakat bisa Pilih Kotak Kosong
Ia menegaskan, Pilgub Kaltim belakangan diisukan akan mempertemukan Rudi-Seno melawan kolom kosong.
Hal ini dianggap tidak mencerminkan kedewasaan politik masyarakat di Kaltim.
"Kalau hanya ada satu calon melawan kotak kosong, itu sangat tidak sehat bagi demokrasi.
Masyarakat Kaltim harus diberi pilihan yang jelas agar mereka bisa membandingkan visi, misi, dan program dari masing-masing calon," katanya.
Siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur, juga harus memberikan perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Bumi Etam.
Pembangunan jangka panjang ke depan juga harus menjadi fokus utama.
Untuk itu, Jamal mengajak masyarakat Kaltim benar-benar menggunakan hak pilih dengan bijak dalam memilih pemimpin.