Pilkada Bontang 2024

Akhirnya Basri Rase Angkat Bicara Soal Timsesnya di Pilkada Bontang 2024 Dipolisikan Neni Moerniaeni

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akhirnya kandidat bacawalikota Basri Rase angkat bicara soal timsesnya di Pilkada Bontang 2024 dipolisikan Neni Moerniaeni.

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Akhirnya kandidat bacawali Basri Rase angkat bicara soal timsesnya di Pilkada Bontang 2024 dipolisikan Neni Moerniaeni.

Kandidat petahana Pilkada Bontang 2024, Basri Rase tak ambil pusing dengan kasus dugaan pencemaran nama baik, yang menjerat Udin Mulyono.

Diketahui Udin Mulyono dilaporkan ke Polres Bontang, oleh Neni Moerniaeni salah satu pesaing Basri Rase di Pilkada Bontang 2024 mendatang.

Neni memakai delik pencemaran nama baik untuk menjerat pidana orang dekat Basri Rase itu, lantaran dianggap memfitnah keluarganya dengan narasi dinasti politik saat terlapor bertemu warga RT 27, Kelurahan Lok Tuan.

Baca juga: Basri Rase dan Najirah Ajukan Cuti Pilkada Bontang, Sekda Singgung Sosok Pelaksana Tugas Sementara

Pernyataan Udin Mulyano ini direkam oleh seseorang orang dan kemudian tersebar di masyarakat. Tribunkaltim.co juga menerima video berdurasi lebih dari 2 menit tersebut.

Udin Mulyono juga mengakui bahwa dirinya yang terekam dalam video itu.

Sofyan Hasdam - Neni Moerniani dan Udin Mulyono (Kolase Tribun Kaltim)

Basri Rase saat ditemui wartawan di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan pada Kamis (5/9), mengatakan menyerahkan persoalan tersebut kepihak berwajib.

"Biar saja itu jadi urusan polisi. Lihat prosesnya di sana saja. Itu jadi urusan mereka," ungkap Basri.

Untuk diketahui Polres Bontang sudah menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan. Pelapor pun sudah dimintai keterangan selama kurang lebih 3 jam, pada Kamis kemarin.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Hari Supranoto memastikan juga akan memanggil terlapor.

Tetapi pihaknya perlu lebih dahulu mendalami kronologi atas pelaporan dugaan pencemaran nama baik.

"Kalau terlapor belum. Nanti juga akan dipanggil. Kita akan tindaklanjuti semua apakah ada unsur pidana atau tidak," terangnya.

Baca juga: Respons Timses Basri Rase Dilapor Neni Moerniaeni ke Polisi, Lengkap Transkrip Video Udin Mulyono

Berikut narasi yang disampaikan orang yang kuat diduga adalah Udin Mulyono.

"Bayangkan 5 orang jadi anggota DPRD semua mau jadi apa,"

"Kalau nanti sampai bu neni maaf saja, jadi walikota. Bisa saja main mata dengan anaknya Ketua DPRD (Andi Faizal Sofyan Hasdam-red),"

"Makanya saya pindah lebih baik saya dukung pak Basri,"

"Keserakahan ini yang saya nggak mau. Kasian nanti masyarakat,"

"Bukti dulu waktu jadi walikota (red Neni), gaji honorer dikurangi. Ada kongkalikong anggaran. Pada saat itu dia Walikota, Andi Faiz Ketua Dewan,"

"Kenapa saya pindah. Saya tidak mau nantinya masyarakat Bontang menyesal 5 tahun,"

"Bayangkan pak 5 orang jadi anggota DPRD berapa uang yang habis. Ini harus dikembalikan dulu, bayangkan. Bukan sedikit itu saya tahu persis,"

"Sebetulnya kalau saya mau berbuat jahat saya bisa penjarakan pak Sofyan (suami Neni), bu Neni, saya bisa penjarakan Andi Faiz. Kenapa nggak?,"

"Saya sebenarnya di Pilkada ini mau bertanding secara baik. Tapi bayangkan, kesadaran ini,"

"Dipikir baik-baik, pertimbangkan baik-baik. Jangan sampai menyesal,"

"Anak tiga-tiganya jadi anggota DPRD. menantu,"

"Sebetulnya yang paling bagus itu, bu Neni mendapampingi suaminya di Jakarta." (*)

Capt ; Bakal Calon Walikota Bontang Basri Rase (kiri) dan Udin Mulyono (tengah) memandangi Ketua Tim Pemenangan Basri Rase-Chusnul Dhinin, Sukmoraharjo atau yang karib disapa pak Jo saat deklarasi resmi Bapaslon perseorangan Basri Rase-Chusnul Dhinin, beberapa waktu lalu. (Doc. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN).

Berita Terkini