TRIBUNKALTIM.CO -Isu dugaan ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo disebut ada orang besar melindungi atau bahkan menerima bayaran dari "orang besar" untuk terus menyuarakan isu sensitif ini.
Menanggapi tudingan yang dianggapnya "mengada-ada" itu, Roy Suryo dengan tegas membantah telah menerima bayaran atau berada di bawah lindungan pihak mana pun dalam menyuarakan isu ijazah palsu Jokowi.
Dalam program Sapa Indonesia Malam, Minggu (27/7/2025), ia melabeli tudingan tersebut sebagai hal yang "ngaco" atau asal-asalan, bahkan menggunakan istilah "terlalu" untuk menggambarkan betapa tidak berdasarnya tuduhan tersebut.
"Ngaco (ngawur/asal-asalan), ngaco dan kalau dalam bahasa sahabat saya ini, terlalu. Terwelu itu adalah terlalu," kata Roy Suryo dalam program Sapa Indonesia Malam, Minggu (27/7/2025), dikutip dari YouTube KOMPASTV.
Baca juga: Roy Suryo Sebut Kunjungan Jokowi ke Reuni UGM Tak Ubah Apapun, Skripsi 99,9 Persen Palsu
Lebih jauh, Roy Suryo juga merespons tudingan yang mengarahkan dugaan dalang di balik isu ijazah palsu Jokowi ke Partai Demokrat.
Spekulasi ini muncul setelah Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, memberikan petunjuk samar terkait dalang isu tersebut saat mengenakan kemeja berwarna biru.
Menurut Roy Suryo, pernyataan Ade Darmawan tersebut dinilai "offside" dan justru bisa menjadi bumerang, berpotensi merugikan posisi Jokowi sendiri karena dianggap "menarik lawan yang lebih banyak."
"Sebenarnya ini offside ya, Saudara Ade ini offside, dan dia harusnya malah justru bisa disanksi atau justru bisa dimarahin oleh Jokowi, karena itu justru menarik lawan yang lebih banyak untuk Jokowi," tutur Roy Suryo.
Roy Suryo juga menegaskan bahwa Jokowi sebelumnya hanya merasa ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan putra sulungnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tanpa menunjuk secara spesifik siapa dalangnya.
"Makanya kan ngaco, saya omong apa adanya kalau A saya bilang A, kalau B saya bilang B," sebut Roy Suryo.
"Jokowi itu hanya mengatakan, 'Kan saya sudah sampaikan feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan, artinya memang ada orang besar yang mem-backup'. Engga ada dari Jokowi bilang biru," sambungnya.
Selain itu, Roy Suryo juga mendukung penuh pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang telah membantah tudingan tersebut.
Dengan latar belakang pernah bernaung di Partai Demokrat selama sekitar 15 tahun dan bahkan menjabat sebagai wakil ketua umum, Roy Suryo dengan yakin memastikan bahwa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selaku tokoh sentral Partai Demokrat, tidak mungkin menjadi dalang di balik isu ijazah palsu Jokowi maupun upaya pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Baginya, SBY adalah sosok negarawan yang sangat berbeda dengan insinuasi "orang besar" yang dimaksud.
"Tuduhan ini ngaco, fitnah sangat luar biasa dan saya sangat mendukung statement Mas AHY," ucap Roy Suryo.