TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dalam upaya mempercepat terwujudnya Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota dunia yang hidup, inklusif, dan berdaya saing tinggi, Otorita IKN menerima kunjungan dari Artha Graha Network.
Hal ini untuk membahas potensi investasi strategis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Pertemuan tersebut juga menjadi awal dari dialog investasi jangka panjang, yang berfokus pada pengembangan ekosistem urban berkelanjutan.
Tujuan besarnya bukan hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menciptakan ruang kehidupan yang layak huni, produktif, dan inspiratif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Pengadaan Tanah untuk Bangun Jalan Tol IKN Nusantara di Kaltim Dievaluasi
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan komitmen pemerintah, untuk terus melanjutkan pembangunan IKN Nusantara.
“Dari Istana disampaikan bahwa tidak akan ada moratorium, dan pembangunan IKN justru dipercepat. Presiden Prabowo memerintahkan agar pembangunan Yudikatif dan Legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun," ungkapnya pada Minggu (3/8/2025).
Basuki menjelaskan, saat ini pembangunan difokuskan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
KIPP 1A terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif.
"Ini semua akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena di sana ada beberapa investasi yang masuk,” katanya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menambahkan, agar ekosistem perkotaan di IKN dapat berfungsi optimal, dibutuhkan elemen-elemen pendukung.
Baca juga: OIKN Berkomitmen untuk IKN Nusantara jadi Kota Aman, Daerah Penyangga Dirazia
Misalnya, tempat-tempat keramaian dan juga lifestyle, seperti sarana olahraga.
"Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto mengungkapkan, IKN telah memiliki target market.
Dihuni oleh sekitar 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan jumlah pekerja konstruksi mencapai 5.000 orang.
Jika kegiatan baru dimulai, bisa mencapai 25.000 orang.