Kelompok ini juga rentan. Tidak punya akses hukum, tidak punya keluarga, dan tidak mengenal lingkungannya.
"Dalam kondisi seperti itu, mereka bisa dengan mudah dipaksa atau bahkan terpaksa menyerah karena tidak ada pilihan,” ujar Sarkowi.
Jika ada oknum tertentu menjebak para perempuan dengan iming-iming pekerjaan layak, tentu sudah mengarah pada perdagangan manusia, apalagi ujungnya untuk menjadi bagian dari jaringan prostitusi.
Baca juga: Banggar DPRD Kaltim Tegaskan Evaluasi APBD 2024 Harus Kolektif dan Berdampak ke Masyarakat
Kesadaran semua pihak untuk menjaga marwah pembangunan IKN mesti dibangun.
IKN tidak hanya dilihat dari infrastruktur dan arsitektur modern, tetapi kualitas kehidupan sosial dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
“Kita ingin membangun peradaban baru, maka nilai-nilai luhur bangsa juga harus dijunjung tinggi. Perlindungan terhadap perempuan dan anak, ketegasan terhadap pelanggaran moral dan hukum, harus menjadi prioritas,” tutur politikus Golkar ini. (*)