TRIBUNKALTIM.CO - Juladi, diusir warga Kelurahan Bendan Ngisr, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah gara-gara ulahnya yang bikin resah, dicap sebagai personal yang problematik.
Sebelumnya, anaknya yang masih bersekolah SD viral terpaksa berangkat lewat sungai karena kasus sengketa lahan.
Lahan yang ditutup tersebut merupakan milik Sri Rejeki.
Pemilik lahan terpaksa menutup akses tersebut karena orang tua si bocah dianggap mengganggu warga sekitar.
Baca juga: Viral Mertua Marahi Menantunya yang Kesakitan saat Melahirkan, Kau Kira Kau Saja yang Capek!
Juladi rupanya disebut-sebut personal yang problematik di lingkungan tersebut.
Meski telah menetap lama sejak tahun 2011, menurut penuturan warga, Juladi sering membuat masalah.
Penolakan Warga Lewat Spanduk
Penolakan warga terhadap Juladi disampaikan secara terbuka melalui spanduk yang terpasang di dekat tempat tinggalnya.
Spanduk tersebut bertuliskan:
“Warga RT 07/RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor menolak warga atas nama Juladi Boga Siagian. Warga menghimbau untuk yang bersangkutan segera pindah dari RT 07/RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor.”
Ketua RT 07, Sugito, membenarkan bahwa spanduk tersebut merupakan hasil kesepakatan warga.
Ia menyebut warga terganggu oleh keberadaan anjing peliharaan Juladi yang sering berkeliaran, serta masalah sampah.
“Termasuk sampah,” ujarnya.
Seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya juga menyebut Juladi tidak pernah berbaur dengan warga sekitar.
Respons Juladi
Juladi membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa anjing peliharaannya selalu dia pantau dan masukkan kembali ke dalam rumah setelah beraktivitas di luar.
“Jadi anjing itu kami masukkan kok sampai ada pintu. Jadi keluar itu kami pantau setelah itu baru kami masukkan,” katanya.
Baca juga: Kronologi Joel Tanos Cucu 9 Naga Sulut Tewas Ditikam Residivis, Keluarga Pilih tak Tuntut Pembunuh