Dari sinilah lahir persatuan antara tiga kadipaten: Paranggaruda, Carangsoko, dan Majasemi, yang kelak menjadi Kadipaten Pati.
Legenda menyebutkan, saat pembukaan hutan Kemiri untuk pusat pemerintahan baru, rombongan Kembangjoyo bertemu seorang penjual dawet bernama Ki Sagola.
Dawet yang dibuat dari pati aren, santan, dan gula kelapa ini memberi inspirasi nama "Pati", yang kemudian disahkan sebagai nama kadipaten baru.
Dari Kadipaten ke Kabupaten
Secara astronomis, Kabupaten Pati terletak di antara 6°25’–7°00’ Lintang Selatan dan 100°50’–111°15’ Bujur Timur.
Dikutip website Disdikbud Pati, kabupaten ini berdiri pada 1323 .
Pati merayakan hari jadinya setiap 7 Agustus.
Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil forum akademisi pada 1993.
Tahun ini, Pati genap berusia 702 tahun.
Pati memiliki luas wilayah 150.368 hektar, dengan batas wilayahnya meliputi:
Utara: Kabupaten Jepara dan Laut Jawa
Barat: Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara
Selatan: Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora
Timur: Kabupaten Rembang dan Laut Jawa
Dilansir website Pemkab Pati, mayoritas wilayah berupa dataran rendah yang subur.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 150.368 hektare, yang terdiri dari 58.348 hektare sawah dan 92.020 hektare lahan non-sawah.