Berita Kaltim Terkini

Transaksi Non-Tunai Kaltim Tertinggi di Kalimantan, Tembus 55 Persen

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan tren positif.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
TRANSAKSI NON DIGITAL - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto menegaskan bahwa transaksi non-tunai Bumi Etam tertinggi di Kalimantan. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 
Ringkasan Berita:
  • Kaltim memimpin transaksi digital di Kalimantan dengan pangsa 55 persen, menjadi pusat ekonomi non-tunai regional.
  • Pertumbuhan transaksi digital melonjak hingga 300 persen, didorong sinergi BI, OJK, dan perbankan.
  • Transaksi QRIS capai Rp5,92 triliun, tumbuh 173 persen (yoy) dengan lebih dari 715 ribu merchant aktif di Kaltim.

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan tren positif.

Tak hanya pada sektor riil, geliat ekonomi digital juga mengalami lonjakan tajam.

Provinsi ini kini menjadi lokomotif transaksi non-tunai di Pulau Kalimantan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur menyumbang 55 persen dari total transaksi digital di seluruh Kalimantan.

Baca juga: Transaksi QRIS di Balikpapan Tumbuh 150 Persen, Bukti Optimisme Ekonomi Masyarakat Menguat

Angka ini menempatkan Bumi Etam sebagai provinsi dengan dominasi tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital regional.

“Kalimantan Timur menyumbang 55 persen dari total transaksi digital di seluruh Kalimantan. Ini sungguh signifikan,” ujar Budi Widihartanto, Minggu (9/11/2025).

Ia menjelaskan, capaian tersebut jauh melampaui provinsi lain di Kalimantan.

“Bisa dibayangkan, 45 persen sisanya itu baru tersebar di wilayah Kalimantan lainnya. Jadi kita ini termasuk yang paling tinggi untuk transaksi non-tunai,” tambahnya.

Baca juga: Setelah Thailand, Malaysia, dan Singapura, QRIS Antarnegara Kini Terintegrasi dengan Jepang

Menurut Budi, tingginya transaksi digital berperan sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor ritel.

Sistem pembayaran non-tunai membantu mempercepat arus transaksi dan memperkuat momentum positif perekonomian Kalimantan Timur.

Kesuksesan Kalimantan Timur memimpin transaksi digital, kata Budi, tidak lepas dari sinergi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan pelaku sistem pembayaran.

“Alhamdulillah, kerja sama antara BI, OJK, dan teman-teman dari perbankan maupun pelaku sistem pembayaran sangat baik dan kompak,” tegasnya.

Baca juga: 50 Persen Pajak Daerah Balikpapan Sudah Dibayar via QRIS, Wajib Pajak Mudah Bayar PBB

Kolaborasi ini menciptakan ekosistem yang kondusif, di mana masyarakat dan pelaku usaha telah terbiasa menggunakan QRIS, EDC, dan platform pembayaran digital lainnya.

Pertumbuhan transaksi digital di Kalimantan Timur disebut melesat hingga 300 persen, menunjukkan kecepatan adaptasi masyarakat terhadap layanan non-tunai.

“Perkembangannya terus di atas 100 persen, bahkan sempat mencapai 300 persen,” jelas Budi.

Capaian ini menggambarkan transformasi digital yang pesat, menjadikan Kaltim sebagai penggerak utama ekonomi digital di Kalimantan.

Baca juga: BI Balikpapan Catat Transaksi QRIS di Kaltim Tembus 4,5 Juta, Ekosistem Digital Makin Mengakar

Data Bank Indonesia mencatat, transaksi QRIS di Kaltim melonjak 173 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai transaksi menembus Rp5,92 triliun pada periode April–Juni 2025.

Pada periode sebelumnya, triwulan I/2025, nilai transaksi tercatat Rp3,96 triliun.

Sementara volume transaksi naik 248 persen (yoy), mencapai 52,69 juta transaksi, naik dari 29,96 juta transaksi pada kuartal I/2025.

Selain itu, jumlah merchant QRIS bertambah 36 persen (yoy) menjadi 715.038 merchant, sementara pengguna QRIS mencapai 816.111 orang pada kuartal II/2025.

Dengan capaian ini, Kaltim tidak hanya menikmati pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi model integrasi digital paling maju di Pulau Kalimantan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved