Berita Balikpapan Terkini

Transaksi QRIS di Balikpapan Tumbuh 150 Persen, Bukti Optimisme Ekonomi Masyarakat Menguat

Hasil Survei Konsumen pada Oktober 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 119,3, meningkat dari 118,3 pada bulan September

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
QRIS -  Kantor Bank Indonesia Balikpapan yang Terletak di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan Ulu, Balikpapan, Rabu (5/11/2025). Hasil Survei Konsumen pada Oktober 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 119,3, meningkat dari 118,3 pada bulan September. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA) 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Optimisme masyarakat Balikpapan terhadap kondisi ekonomi terus menguat.

Hal ini tercermin dari hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) Balikpapan serta lonjakan signifikan transaksi digital menggunakan QRIS di kota ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi mengatakan, hasil Survei Konsumen pada Oktober 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 119,3, meningkat dari 118,3 pada bulan September. 

Nilai ini menandakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang tetap berada di zona optimistis (di atas 100).

"Optimisme ini terutama ditopang oleh persepsi konsumen yang semakin positif terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini," ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Bank Indonesia Gelar Program Kas Keliling di Balikpapan Sepanjang Oktober 2025, Simak Jadwalnya

Kondisi tersebut juga sejalan dengan menguatnya daya beli masyarakat, yang salah satunya tercermin dari tren penggunaan QRIS

BI Balikpapan mencatat, pada September 2025 transaksi QRIS di Kota Balikpapan tumbuh sebesar 150,31 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan Agustus 2025 sebesar 146,51 persen.

Menurutnya, pertumbuhan transaksi QRIS ini menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat menuju sistem pembayaran digital yang semakin masif. 

Bahkan, tren serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan pertumbuhan 160,34 persen (yoy). 

Sehingga, lanjut Robi, kuatnya transaksi digital ini menjadi sinyal positif bagi aktivitas ekonomi daerah. 

"Masyarakat kini semakin aktif bertransaksi secara elektronik, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun kegiatan usaha mikro," tambahnya.

Meski begitu, Robi juga mengingatkan adanya sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi tekanan inflasi. 

Diantaranya, potensi gangguan pasokan akibat puncak musim hujan di akhir 2025 di sentra produksi.

Baca juga: Jadwal dan Syarat Lengkap Kas Keliling Bank Indonesia Balikpapan Oktober 2025

Hal ini menjadi tantangan bagi pemenuhan pasokan komoditas pertanian. Termasuk juga, peningkatan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Puncak musim hujan dapat memengaruhi ketersediaan pasokan produk pertanian, khususnya untuk produk hortikultura. Kalau periode jelang Nataru, jika tidak diikuti oleh kecukupan stok yang cukup, akan mendorong peningkatan harga yang signifikan," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved