Berita Kaltim Terkini

Kader Gerindra Kaltim Tolak Masuknya Budi Arie, Tegaskan Partai Butuh Figur Bersih

Kader muda Gerindra Kaltim menolak rencana masuknya Budi Arie ke partai, tegaskan pentingnya integritas dan rekam jejak bersih

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
TOLAK - Dokumen foto Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmed Reza Fachlevi saat momentum sumpah pemuda pada Rabu (29/10/2025). Kader Partai Gerindra Kaltim yang juga Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, secara tegas menolak rencana masuknya Budi Arie ke Gerindra karena rekam jejaknya. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 
Ringkasan Berita:
  • Ketua Tidar Kaltim, Reza Fachlevi, menolak rencana masuknya Budi Arie ke Partai Gerindra.
  • Penolakan didasari kekhawatiran terhadap arah perjuangan partai dan pentingnya integritas kader.
  • Dugaan keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online menjadi sorotan publik dan internal partai.

 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kader Gerindra di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ikut menolak adanya rencana mantan Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra.

Penolakan terhadap pimpinan Relawan Projo tersebut dinilai sebagai upaya mencari perlindungan politik, menyusul sejumlah kasus yang menyeret namanya.

Sejumlah kader muda partai termasuk di Kaltim turut bersuara.

Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, secara tegas menolak rencana masuknya Budi Arie ke Gerindra.

Menurutnya, partai harus berhati-hati agar arah perjuangan kader muda tidak kabur dan tetap berpijak pada prinsip integritas.

Baca juga: Budi Arie Isyaratkan Gabung Gerindra, Projo Dinilai Jalankan Survival Mode di Era Prabowo

“Tidar Kaltim menolak. Kami telah mencermati dengan hati-hati agar kader-kader muda Gerindra tidak kebingungan terhadap arah perjuangan partai. Kami ingin siapapun yang ingin bergabung dengan Gerindra berintegritas, dengan rekam jejak yang bersih,” tegas Reza Fachlevi, Minggu (9/11/2025).

Kepada Tribunkaltim.co, politisi yang akrab disapa Reza ini menjelaskan bahwa pasca direshuffle dari Kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto, Budi Arie kembali menjadi sorotan publik karena disebut-sebut dalam kasus dugaan praktik pengamanan situs judi online.

Namanya kerap muncul dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan bahkan sempat diperiksa oleh Bareskrim Polri.

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap empat terdakwa pada Mei lalu, Budi Arie diduga meminta jatah sebesar 50 persen dari hasil pengamanan situs judi online yang dilakukan sejumlah eks pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Dugaan inilah yang menimbulkan penilaian negatif terhadap rekam jejaknya di mata publik, termasuk kalangan internal Gerindra,” tukasnya.

Baca juga: Budi Arie Segera Temui Prabowo, Sinyal Projo Gabung Gerindra Makin Kuat

Reza yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim menilai, latar belakang Budi Arie yang dikenal sebagai pimpinan relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo menjadi pertimbangan tersendiri.

Ia menegaskan, Gerindra akan semakin dicintai rakyat jika figur-figur yang dihadirkan adalah sosok berintegritas dan bebas dari pragmatisme politik.

“Di Gerindra, kader-kader diajarkan untuk memegang akar perjuangan dan menjunjung kejujuran. Kami tahu Gerindra merupakan partai inklusif, terbuka untuk siapa saja. Namun, hal itu bukan berarti memberikan karpet merah kepada individu tertentu,” tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved