Warga Binaan Lapas Nusakambangan Ubah Limbah FABA Jadi Batako dan Paving

Warga binaan Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini mampu menggerakkan roda perekonomian dengan keterampilan baru.

HO/PLN UIP3B KALIMANTAN
PENGOLAHAN FABA - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto (kiri), Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi (ketiga dari kiri) dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) menyaksikan proses pengolahan FABA menjadi paving block oleh warga binaan di workshop FABA Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa (9/9). (HO/PLN UIP3B KALIMANTAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, CILACAP - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini mampu menggerakkan roda perekonomian melalui keterampilan baru.

Mereka berhasil mengolah abu sisa pembakaran batu bara (Fly Ash dan Bottom Ash/FABA) dari PLTU Adipala menjadi produk konstruksi bernilai jual.

Program workshop pengolahan FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan ini menghadirkan pelatihan pembuatan batako, paving block, roaster, hingga buis beton.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero), sebagai bagian dari transformasi lapas menjadi pusat pemberdayaan warga binaan.

Baca juga: PLN Latih Warga Binaan Lapas Balikpapan Olah Limbah FABA Jadi Paving dan Batako

Salah seorang warga binaan Lapas Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, mengaku bersyukur bisa mengikuti pelatihan tersebut.

"Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat," ujarnya.

Hal serupa disampaikan warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, Listianto. Ia menilai program ini membuka jalan bagi dirinya untuk mandiri setelah bebas.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi,” katanya.

Baca juga: Limbah Batu Bara Disulap Jadi Batako, PLN Gandeng Lapas Balikpapan Manfaatkan FABA

Menteri Imipas, Agus Andrianto, memberikan apresiasi atas keterlibatan PLN dalam menghadirkan pelatihan berbasis pemberdayaan warga binaan.

“Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” ujarnya saat meninjau Workshop Pengelolaan FABA di Nusakambangan, Selasa (9/9/2025).

Produk paving block hasil olahan FABA yang memiliki nilai guna tinggi. Dapat dimanfaatkan sebagai material untuk mendukung pembangunan infrastruktur hijau.
Produk paving block hasil olahan FABA yang memiliki nilai guna tinggi. Dapat dimanfaatkan sebagai material untuk mendukung pembangunan infrastruktur hijau. (HO/PLN UIP3B KALIMANTAN)

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pengolahan FABA tidak hanya memberi peluang ekonomi sirkuler, tetapi juga menjadi solusi bagi lingkungan.

“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” ujarnya.

Baca juga: Wawali Balikpapan Apresiasi Kampung FABA, Inovasi Paving Blok Ramah Lingkungan

Darmawan menyebut saat ini ada 30 warga binaan yang aktif memproduksi olahan FABA.

Ia optimistis jumlah itu akan bertambah seiring adanya pendampingan berkelanjutan.

“Kami sangat terkesan dengan kemampuan warga binaan yang luar biasa, kedisiplinan, dan etos kerja mereka, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan memiliki potensi pangsa pasar di industri,” tutur Darmawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved