105 Kontingen Siap Ramaikan Bontang City Carnival 2025, Pesta Budaya dan Kreativitas Anak Negeri

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Bontang City Carnival (BCC) 2025 dan Pawai Budaya Kota Bontang tinggal menghitung hari. Dua agenda besar yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-26 Kota Bontang ini akan digelar Sabtu (25/10/2025) malam dan dipastikan berlangsung meriah, semarak, dan penuh warna.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Abdu Safa Muha, menyampaikan bahwa sebanyak 105 kontingen siap tampil memeriahkan acara, terdiri atas 34 peserta BCC dan 71 peserta Pawai Budaya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak membatasi jumlah anggota dalam setiap tim, sehingga suasana karnaval diyakini akan lebih hidup.

“Peserta tidak dibatasi per tim, jadi bisa dipastikan suasananya bakal ramai,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Meski fokus utama pada peserta, Disdikbud Bontang tetap memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk berjualan selama acara berlangsung.

Baca juga: Wawali Bontang Sebut Hari Santri Momentum Perkuat Nilai Keislaman dan Persatuan Bangsa 

Namun, mereka tidak disediakan stan khusus dan diminta mencari lokasi yang tidak mengganggu jalur pawai, terutama di sekitar panggung utama di Jalan Ahmad Yani, samping Dealer Honda.

“Selama tidak mengganggu jalur peserta,” jelas Abdu Safa.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Bontang, Nur Irwasyah, menambahkan pihaknya juga menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah untuk para pemenang.

Juara umum BCC akan mendapatkan Rp25 juta, sementara 10 grup favorit Pawai Budaya akan menerima masing-masing Rp10 juta uang pembinaan.

“Hadiahnya cukup besar, sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas peserta. Kegiatan ini sudah menjadi ajang yang ditunggu-tunggu masyarakat setiap tahun,” ungkapnya.

Baca juga: 8 Kader Posyandu Bontang Siap Pertahankan Juara di Jambore Kaltim 2025

Irwasyah menilai, BCC dan Pawai Budaya bukan sekadar lomba, melainkan wujud kolaborasi lintas kalangan dan pesta rakyat yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat.

“Setiap peserta membawa identitas dan keunikan masing-masing. Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan bahwa budaya bukan hanya warisan, tapi juga kekuatan yang menyatukan,” tutupnya. (*)