Berita Bontang Terkini

Pemkot Bontang Gandeng BNSP Sertifikasi Perajin Tas Rajut Lokal

Pemkot Bontang latih dan sertifikasi 26 perajin tas rajut lokal agar berdaya saing nasional melalui program kerja sama dengan BNSP

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PENGRAJIN BERSERTIFIKAT - Sekretaris Dispoparekraf Bontang, Rita Atin Widiarti (tengah) foto bersama dengan peserta pelatihan tas rajut diikuti 26 peserta yang berasal dari pelaku usaha kecil, anggota PKK, dan masyarakat umum, di Kompleks Halal Square, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Senin (27/10/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) menggandeng Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melatih dan mensertifikasi perajin tas rajut lokal.

Kegiatan yang digelar di Kompleks Halal Square, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, diikuti 26 peserta yang berasal dari pelaku usaha kecil, anggota PKK, dan masyarakat umum, Senin (27/10/2025).

Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, mulai 27 hingga 30 Oktober 2025, bekerja sama dengan LSP NSP Jakarta, LPK Sandi, serta komunitas ekonomi kreatif subsektor kriya.

Sekretaris Dispoparekraf Bontang, Rita Atin Widiarti, menjelaskan kerja sama dengan BNSP merupakan langkah penting untuk mencetak sumber daya manusia kreatif yang memiliki sertifikat kompetensi nasional.

“Kami ingin pelaku ekonomi kreatif di Bontang tidak hanya bisa membuat produk, tapi juga diakui secara profesional melalui sertifikat kompetensi BNSP,” ujar Rita saat membuka kegiatan.

Baca juga: Cerita di Balik Bontang City Carnival 2025, Pesta Rakyat yang Penuh Warna

Ia menyebut, program ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Bontang meningkatkan daya saing produk lokal dan memperluas ruang usaha bagi pelaku ekonomi kreatif.

“Dengan pelatihan dan sertifikasi seperti ini, perajin lokal dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan bersaing di pasar regional maupun nasional,” tambahnya.

Materi pelatihan mencakup pengenalan bahan dan alat rajut, teknik dasar, desain pola tas, serta praktik langsung pembuatan produk.

Pada ketiga dan keempat, peserta akan mengikuti uji kompetensi yang hasilnya menentukan kelulusan dan sertifikasi resmi dari BNSP.

Sementara itu, Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Dispoparekraf Deddy Arianto, menilai kegiatan ini selaras dengan arah pengembangan sektor ekonomi kreatif di Bontang.

Baca juga: Walikota Neni Sebut Perekonomian Bontang Tumbuh 9,8 Persen Tanpa Topangan Migas

“Kami ingin subsektor kriya menjadi salah satu kekuatan baru ekonomi daerah. Sertifikasi ini memberikan jaminan mutu dan kepercayaan bagi konsumen,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semangat peserta yang aktif mengikuti setiap sesi pelatihan. Menurutnya, kehadiran BNSP menambah nilai lebih karena hasil pelatihan diakui secara nasional.

“Ini bukan sekadar pelatihan keterampilan, tapi langkah nyata Pemkot Bontang memprofesionalkan pelaku ekonomi kreatif lokal,” terangnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved