Berita Pemkab Kutai Kartanegara

Program Kredit Tanpa Bunga Kukar Terbukti Efektif, Pembayaran Macet di Bawah 2,5 Persen

Pemkab Kukar terus memperkuat dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah via Kredit Kukar

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
MINIM KREDIT MACET - Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri menyebutkan hasil implementasi program KKI sejauh ini cukup membanggakan. Tingkat penyaluran kredit telah mencapai lebih dari 70 persen dari total dana bergulir, dengan tingkat kredit macet di bawah 2,5 persen. Ia menegaskan, program KKI terbukti berdampak positif terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Melalui kredit bergulir ini, pelaku usaha tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga dorongan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

Melalui kredit bergulir ini, pelaku usaha tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga dorongan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha.

“Kalau kita lihat, dari serapan pinjaman yang tinggi dan tingkat kemacetan rendah, uangnya muter dengan bagus. Itu artinya program ini berjalan efektif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Aulia menyampaikan bahwa KKI bukan sekadar program bantuan keuangan, melainkan strategi besar Pemkab Kukar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi daerah

Menurutnya, pertumbuhan UMKM yang pesat juga berdampak langsung terhadap sektor pertanian dan perikanan sebagai basis utama ekonomi masyarakat Kukar.

“Kita lihat UMKM tumbuh, petani dan nelayan juga meningkat produktivitasnya. Jadi ini saling berhubungan,” tambahnya.

Program Kredit Kukar Idaman sendiri merupakan bagian dari 17 Program Prioritas Kukar Idaman Terbaik, yang dirancang untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan murah tanpa bunga bagi masyarakat produktif.

Baca juga: UMKM Kuliner Balikpapan Ikuti Sosialisasi HAKI, Hizky Dorong Produk Lokal Lebih Kreatif

Melalui peningkatan program ini, Pemkab Kukar berharap semakin banyak masyarakat dapat menikmati manfaat pembangunan ekonomi daerah secara langsung.

“Harapan kita, warga Kukar semakin sejahtera, punya usaha yang kuat, dan tidak bergantung lagi pada pinjaman berbunga tinggi,” tutup Aulia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa KKI Terbaik merupakan pengembangan dari program KKI sebelumnya dengan peningkatan plafon pinjaman maksimal hingga Rp500 juta per pelaku usaha.

Selain itu, terdapat juga tambahan akses permodalan bagi BUMDes dan koperasi hingga Rp1 miliar.

Program KKI Terbaik ini adalah kelanjutan dari KKI lama, tapi dengan peningkatan plafon pinjaman.

"Kalau dulu maksimal Rp50 juta, sekarang bisa sampai Rp500 juta per pelaku usaha,” ujarnya.

Hingga Juli 2025, tercatat 1.763 pelaku usaha telah memanfaatkan program KKI dengan total penyaluran sekitar Rp32 miliar.

Dari sekitar 60 ribu unit UMKM aktif di Kukar, sektor paling dominan antara lain pertanian, perikanan, pengolahan, dan jasa.

Ia berharap, keberlanjutan program KKI Terbaik dapat memperluas akses permodalan, memperkuat ekonomi masyarakat, serta menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Kukar yang mandiri dan sejahtera.

“Harapan kami, dengan plafon Rp500 juta dan bunga nol persen, pelaku UMKM bisa lebih maksimal mengembangkan usaha mereka,” pungkas Fathul. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved