Berita Pemkot Bontang
Pemkot Bontang Siapkan Rp 9,2 Miliar untuk DED Penanganan Banjir di 11 Titik Rawan
Penyusunan DED menjadi langkah awal untuk memastikan penanganan banjir dilakukan secara terukur dan efektif
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengalokasikan anggaran sebesar Rp9,2 miliar untuk menyusun Dokumen Detail Engineering Design (DED) penanganan banjir di sejumlah wilayah.
Penyusunan dokumen ini dibagi dalam 11 paket proyek dan tercantum dalam APBD Perubahan 2025.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Edi Suprapto, mengatakan penyusunan DED menjadi langkah awal untuk memastikan penanganan banjir dilakukan secara terukur dan efektif.
Melalui DED, pemerintah akan mengetahui kebutuhan teknis serta estimasi biaya fisik pengerjaan di lapangan.
Baca juga: Kolaborasi Pemkot Bontang dan Ritel Modern, UMKM Lokal Didorong Tembus Pasar Nasional
“Dokumen ini penting untuk memperkuat usulan bantuan keuangan (Bankeu) ke pemerintah provinsi maupun pusat. Nilai fisiknya akan terlihat setelah kajian teknis rampung,” jelas Edi, Rabu (29/10/2025).
Ia menegaskan, penyusunan DED bukan sekadar formalitas administrasi, melainkan fondasi penting bagi pembangunan infrastruktur pengendali banjir di masa mendatang. Dengan adanya dokumen perencanaan yang matang, arah kebijakan pembangunan akan lebih tepat sasaran.
Dari total anggaran Rp9,2 miliar, proyek DED mencakup beragam kebutuhan, mulai dari pembangunan perkuatan tebing sungai, saluran drainase, hingga rumah pompa banjir.
Sebaran proyek juga meliputi beberapa kelurahan yang kerap terdampak genangan air, seperti Gunung Elai, Gunung Telihan, Belimbing, dan Tanjung Laut.
Beberapa di antaranya, yakni pembangunan perkuatan tebing Sungai Bontang di Gunung Elai dan Gunung Telihan, masing-masing senilai Rp958 juta, serta pembuatan DED rumah pompa banjir di Gunung Elai senilai Rp852 juta. Selain itu, ada juga peningkatan saluran drainase di Jalan Labu Putih dan Kelurahan Tanjung Laut, dengan nilai masing-masing Rp732 juta.
Edi mengatakan, pelaksanaan DED diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan skala prioritas pembangunan fisik tahun berikutnya. Fokusnya, agar wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir dapat segera mendapat penanganan menyeluruh.
“Setelah DED selesai, kami bisa menentukan titik-titik yang paling mendesak untuk ditangani. Jadi tidak asal membangun, tapi berdasarkan data dan analisis teknis,” ujarnya.
Penyusunan DED ini sekaligus menandai komitmen Pemkot Bontang untuk memperkuat mitigasi bencana banjir di tengah meningkatnya risiko curah hujan ekstrem dan pembangunan kawasan permukiman baru.
“Harapannya, dokumen ini menjadi pijakan kuat untuk penanganan banjir yang berkelanjutan dan efisien,” pungkasnya. (*)
| Walikota Neni Moerniaeni Janji Bangun Musholla Baru di SMP Negeri 9 Bontang |
|
|---|
| 11 Ribu Warga Bontang Belum Terdaftar Peserta BPJS, Pemkot Siapkan Skema Bantuan |
|
|---|
| Pemkot Bontang Kembangkan SDM Sains Lewat Water Rocket Competition |
|
|---|
| Wakil Walikota Bontang Agus Haris Tinjau Banjir di Api-Api, Minta Percepatan Perbaikan Turap |
|
|---|
| HUT ke 25 Kota Bontang, Fokus Pembangunan Berkelanjutan dan Peningkatan SDM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251029_Wakil-Walikota-Bontang-Agus-Haris_2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.