Berita DPRD Balikpapan

Warga Balikpapan Barat Mengeluh Penurunan Fungsi Drainase hingga Krisis Air Bersih, DPRD Usul Solusi

Ari Sandi, DPRD Balikpapan soroti ketimpangan infrastruktur dasar di Balikpapan Barat, terutama air bersih warga.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
INFRASTRUKTUR BALIKPAPAN TIMPANG - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda, menilai ketimpangan infrastruktur dasar masih menjadi masalah utama di Balikpapan Barat, terutama dalam distribusi air bersih dan perbaikan drainase, Senin (3/11/2025). Ia mendesak pemerintah menambah sumber air serta memperbaiki saluran agar kualitas hidup warga meningkat. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 
Ringkasan Berita:
  • Drainase Macet, Warga Balikpapan Barat Terancam Banjir dan Lingkungan Buruk;
  • DPRD Balikpapan Soroti PDAM, Layanan Air ke Warga Belum Merata;
  • DPRD Desak Perbaikan Total Air dan Drainase di Balikpapan Barat

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ketimpangan infrastruktur dasar di Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur masih jadi momok.

Meski pembangunan kota terus bergerak pesat, sebagian warga di kawasan perbukitan masih harus berjuang untuk mendapatkan air bersih setiap hari.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda, menilai bahwa layanan distribusi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) belum merata.

Ia menemukan masih banyak wilayah yang belum tersambung ke jaringan utama, bahkan ada daerah yang hanya menikmati aliran air beberapa jam dalam sehari.

Baca juga: DPRD Dorong PTMB Atasi Krisis Air Bersih di Balikpapan

"Di beberapa titik dataran tinggi, air nyaris tak pernah mengalir lancar. Sebagian warga bahkan belum memiliki sambungan sama sekali," ungkap Ari. 

Menurutnya, situasi ini bukan persoalan baru.

Selama bertahun-tahun, kawasan Balikpapan Barat selalu berada dalam posisi sulit akibat keterbatasan sumber air baku.

Kapasitas pasokan yang tersedia dinilai belum seimbang dengan pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah tersebut.

"Ketersediaan air baku jadi kendala utama. Untuk jangka pendek, PTMB seharusnya menambah sumur bor atau sumur produksi agar tekanan air bisa meningkat," jelasnya.

Langkah itu, lanjut Ari, dapat menjadi solusi sementara sebelum proyek pengembangan sumber air jangka panjang selesai dibangun. 

Baca juga: 9 Prioritas Pembangunan di Balikpapan Kaltim, Wawali Bagus Susetyo: Krisis Air Bersih hingga Banjir 

Dengan tambahan pasokan baru, distribusi diharapkan lebih stabil dan warga di wilayah perbukitan tidak lagi bergantung pada penampungan air hujan atau suplai tangki air.

Namun, persoalan air bersih bukan satu-satunya tantangan di Balikpapan Barat.

Fungsi Drainase Menurun 

Ari juga menyoroti kondisi drainase di sejumlah kawasan yang mulai menurun fungsinya.

Banyak saluran air kini tersumbat oleh sedimen dan sampah, sehingga memicu genangan setiap kali hujan deras mengguyur.

Drainase yang tidak berfungsi menyebabkan genangan di lingkungan padat penduduk. 

"Ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa menimbulkan penyakit," ujarnya.

Ia mendorong OPD terkait segera menurunkan tim lapangan untuk melakukan pembersihan dan normalisasi saluran air.

Baca juga: Sampah Rumah Tangga Jadi Penyebab Utama Drainase Balikpapan Tersumbat

Ari menilai, dua persoalan ini saling terkait dan harus ditangani bersamaan. 

Ketersediaan air bersih tanpa sistem drainase yang baik akan tetap menimbulkan masalah lingkungan.

Karena itu, ia meminta agar Pemerintah Kota Balikpapan menempatkan perbaikan infrastruktur dasar sebagai prioritas utama dalam program pembangunan tahun 2026.

Ia berharap sinergi antara DPRD, PTMB, dan dinas terkait dapat menghasilkan langkah nyata, bukan sekadar wacana.

"Air bersih dan drainase adalah hak dasar masyarakat, bukan sekadar urusan teknis. Pemerintah harus menjamin keduanya berjalan dengan baik demi kualitas hidup warga," tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved