Berita DPRD Balikpapan
Warga Balikpapan Barat Mengeluh Penurunan Fungsi Drainase hingga Krisis Air Bersih, DPRD Usul Solusi
Ari Sandi, DPRD Balikpapan soroti ketimpangan infrastruktur dasar di Balikpapan Barat, terutama air bersih warga.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
Ringkasan Berita:
- Drainase Macet, Warga Balikpapan Barat Terancam Banjir dan Lingkungan Buruk;
 - DPRD Balikpapan Soroti PDAM, Layanan Air ke Warga Belum Merata;
 - DPRD Desak Perbaikan Total Air dan Drainase di Balikpapan Barat
 
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ketimpangan infrastruktur dasar di Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur masih jadi momok.
Meski pembangunan kota terus bergerak pesat, sebagian warga di kawasan perbukitan masih harus berjuang untuk mendapatkan air bersih setiap hari.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda, menilai bahwa layanan distribusi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) belum merata.
Ia menemukan masih banyak wilayah yang belum tersambung ke jaringan utama, bahkan ada daerah yang hanya menikmati aliran air beberapa jam dalam sehari.
Baca juga: DPRD Dorong PTMB Atasi Krisis Air Bersih di Balikpapan
"Di beberapa titik dataran tinggi, air nyaris tak pernah mengalir lancar. Sebagian warga bahkan belum memiliki sambungan sama sekali," ungkap Ari.
Menurutnya, situasi ini bukan persoalan baru.
Selama bertahun-tahun, kawasan Balikpapan Barat selalu berada dalam posisi sulit akibat keterbatasan sumber air baku.
Kapasitas pasokan yang tersedia dinilai belum seimbang dengan pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah tersebut.
"Ketersediaan air baku jadi kendala utama. Untuk jangka pendek, PTMB seharusnya menambah sumur bor atau sumur produksi agar tekanan air bisa meningkat," jelasnya.
Langkah itu, lanjut Ari, dapat menjadi solusi sementara sebelum proyek pengembangan sumber air jangka panjang selesai dibangun.
Baca juga: 9 Prioritas Pembangunan di Balikpapan Kaltim, Wawali Bagus Susetyo: Krisis Air Bersih hingga Banjir
Dengan tambahan pasokan baru, distribusi diharapkan lebih stabil dan warga di wilayah perbukitan tidak lagi bergantung pada penampungan air hujan atau suplai tangki air.
Namun, persoalan air bersih bukan satu-satunya tantangan di Balikpapan Barat.
Fungsi Drainase Menurun
Ari juga menyoroti kondisi drainase di sejumlah kawasan yang mulai menurun fungsinya.
Banyak saluran air kini tersumbat oleh sedimen dan sampah, sehingga memicu genangan setiap kali hujan deras mengguyur.
Drainase yang tidak berfungsi menyebabkan genangan di lingkungan padat penduduk.
"Ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa menimbulkan penyakit," ujarnya.
Ia mendorong OPD terkait segera menurunkan tim lapangan untuk melakukan pembersihan dan normalisasi saluran air.
Baca juga: Sampah Rumah Tangga Jadi Penyebab Utama Drainase Balikpapan Tersumbat
Ari menilai, dua persoalan ini saling terkait dan harus ditangani bersamaan.
Ketersediaan air bersih tanpa sistem drainase yang baik akan tetap menimbulkan masalah lingkungan.
Karena itu, ia meminta agar Pemerintah Kota Balikpapan menempatkan perbaikan infrastruktur dasar sebagai prioritas utama dalam program pembangunan tahun 2026.
Ia berharap sinergi antara DPRD, PTMB, dan dinas terkait dapat menghasilkan langkah nyata, bukan sekadar wacana.
"Air bersih dan drainase adalah hak dasar masyarakat, bukan sekadar urusan teknis. Pemerintah harus menjamin keduanya berjalan dengan baik demi kualitas hidup warga," tegasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251103_Drainase-di-Balikpapan-Barat-tak-Berfungsi.jpg)
                
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.