Berita Pemkab Kukar

Pekan Pesta Rasa 2025 Jadi Panggung Produk Hilir Labu Kuning dan Ubi Rambat Kukar

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menghadirkan event besar untuk mendorong pertumbuhan pelaku usaha lokal

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
PESTA RASA - Kepala Bidang Pengembangan UKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin. Ia menjelaskan bahwa Pekan Pesta Rasa merupakan bagian dari rangkaian agenda tahunan yang dikemas dengan konsep berbeda.  (TRIBUNKALTIM.CO / PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara (Diskop UKM Kukar), kembali menghadirkan event besar untuk mendorong pertumbuhan pelaku usaha lokal melalui Pekan Pesta Rasa 2025. 

Kegiatan ini menjadi penyegaran dari gelaran tahunan Gebyar UMKM yang selama ini dikenal masyarakat.

Kepala Bidang Pengembangan UKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa Pekan Pesta Rasa merupakan bagian dari rangkaian agenda tahunan yang dikemas dengan konsep berbeda.

“Ya, jadi event Pekan Pesta Rasa kita di tahun 2025 ini sebenarnya bagian dari rangkaian event tahunan. Yang dulu kalau kita kenal itu Gebiar UMKM. Nah, tahun ini kita kemas dengan kemasan lain dengan Pekan Pesta Rasa,” ujarnya.

Baca juga: PAMA BAYA dan UT Komitmen dalam Membina Koperasi Diganjar Penghargaan dari Diskop UKM Kukar

Menurut Fathul, perubahan konsep ini dilakukan untuk memperluas cara Kutai Kartanegara memperkenalkan potensi daerahnya, terutama di sektor kuliner.

“Kini kita ingin menjual Kutai Kartanegara tidak hanya menjual destinasi wisata, tapi ada destinasi wisata lidah, yang itu bisa dinikmati masyarakat luar,” sambungnya.

Pekan Pesta Rasa juga menghadirkan workshop dan perlombaan memasak berbahan baku hasil pertanian Kukar.

Dua komoditas yang diangkat adalah labu kuning dan ubi rambat, yang jumlah produksinya cukup besar di daerah tersebut.

“Itu ada dua, Labu Kuning sama Ubi Rambat. Itu kebetulan komoditasnya paling besar di Kukar, nah itu nanti kita akan lombakan,” jelas Fathul.

Ia menambahkan, perlombaan ini juga menjadi bagian dari upaya mendorong hilirisasi produk pertanian lokal.

“Supaya ubi rambat dan labu kuning tadi tidak dijual barang mentah, tapi kita olah jadi makanan yang itu bisa jadi oleh-oleh, jadi makanan yang punya nilai tambah lebih tinggi. Punya nilai tambah lebih tinggi,” tegasnya.

Tak hanya menghadirkan event kuliner, Diskop UKM Kukar juga resmi meluncurkan program “Jadi Pengusaha”, sebuah program pendampingan yang menyasar calon pelaku usaha baru di Kukar.

Fathul menyebut program tersebut dirancang seperti inkubasi bisnis.

“Jadi launching tadi itu namanya program Jadi Pengusaha, jadi program Jadi Pengusaha itu sederhananya seperti program inkubasi bisnis,” katanya.

Program ini akan memberikan pendampingan mulai dari pemilihan jenis usaha hingga pengurusan legalitas usaha.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved