6 Event Ekraf Meriahkan Kukar Sepanjang 2025, Tingkiland Fest Jadi Penutup Tahun

Ringkasan Berita:

• Dispar Kukar berhasil menyelenggarakan enam event ekonomi kreatif sepanjang 2025, meski menghadapi efisiensi anggaran.
• Festival seperti Sanga-Sanga Fest, Koba Fest, Sebuntal Fest, hingga Tingkiland Fest tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga mempromosikan produk ekraf dan budaya lokal.
• Tingkiland Fest menjadi penutup rangkaian festival 2025 dan merupakan hasil inovasi Dispar Kukar dalam memaksimalkan anggaran yang terbatas.

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Aktivitas ekonomi kreatif (ekraf) di Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terbukti tidak surut sepanjang 2025.

Meski pemerintah daerah melakukan rasionalisasi anggaran, Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar tetap mampu menggulirkan 6 festival ekonomi kreatif yang tersebar di berbagai wilayah, memastikan ruang kreatif masyarakat tetap hidup.

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menjelaskan bahwa enam kegiatan tersebut meliputi Sanga-Sanga Fest, Koba Fest, Sebuntal Fest, Loa Janan Creative Fest 2025, Pesisir Nusantara, dan Tingkiland Fest yang menjadi penutup rangkaian.

Menurut Zikri, Dispar Kukar awalnya menyiapkan agenda besar berupa Kukar Land, namun rencana tersebut harus dibatalkan karena efisiensi anggaran.

Baca juga: Dispar Kukar Apresiasi Festival Nasi Bekepor ke-6 yang Digelar Fakutas Fisipol Unikarta Kukar

Sebagai gantinya, pihaknya merancang festival baru yang tetap dapat menghidupkan ekosistem kreatif.

“Tingkiland Fest itu kegiatan ekonomi kreatif yang lahir dari rasionalisasi. Ini event terakhir kami di 2025,” jelasnya, Kamis (20/11/2025).

Lebih jauh, ia menekankan bahwa setiap festival tidak hanya menghadirkan hiburan, namun juga menjadi strategi promosi produk lokal.

Melalui konsep yang dirancang, artis yang tampil tidak hanya memeriahkan panggung, tetapi turut mengenalkan produk kreatif dan identitas budaya Kutai Kartanegara.

Baca juga: Dispar Kukar Gelar Kumala Sound Project, D’Masiv Meriahkan Festival Akhir Tahun 2024

“Strateginya bukan hanya mendatangkan artis lalu selesai begitu saja. Tapi bagaimana artis tersebut membantu mengenalkan produk kita. Ketika mereka tampil, alat musik lokal, nuansa tradisi, dan produk ekonomi kreatif kita ikut terlihat. Ini yang ingin kita dorong,” ungkapnya.

Zikri menyebut pendekatan tersebut efektif karena setiap dokumentasi penampilan artis secara otomatis memperluas eksposur produk ekonomi kreatif Kutai Kartanegara ke publik yang lebih luas.

Hal itu sekaligus menjadi portofolio penting bagi pengembangan kreatif daerah.

Meski digelar dalam keterbatasan, keenam festival tersebut tetap memberi dampak positif: masyarakat menikmati hiburan, pelaku ekonomi kreatif mendapatkan panggung, dan identitas seni budaya lokal semakin terangkat.

Baca juga: Film Lokal dan Kisah Mistis, Dispar Kukar Angkat Tuana Tuha sebagai Daya Tarik Wisata Budaya

Deretan event itu juga menjadi bagian dari upaya mendukung visi Kukar Idaman Terbaik, terutama dalam penguatan ekonomi kreatif, seni pertunjukan, dan pelestarian tradisi daerah.

Saat dikonfirmasi terkait agenda penutup tahun, Zikri memastikan bahwa Tingkiland Fest menjadi festival terakhir ekraf di 2025.

“Tingkiland Fest menutup tahun ini di bidang ekonomi kreatif. Itu hasil dari pemotongan dan rasionalisasi anggaran, jadi kami manfaatkan anggaran yang ada dengan strategi khusus seperti ini,” pungkasnya. (*)