Berita Nasional Terkini
Penjelasan Lengkap Tradisi Rabu Wekasan: Sejarah, Waktu Pelaksanaan dan Amalan Spesialnya
Rabu wekasan berasal dari kata Rebo Kasan atau Rebo Pungkasan, yang diartikan sebagai hari yang memiliki makna khusus bagi sebagian umat Islam.
TRIBUNKALTIM - Tradisi Rabu wekasan hingga saat ini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Rabu wekasan berasal dari kata Rebo Kasan atau Rebo Pungkasan, yang diartikan sebagai hari yang memiliki makna khusus bagi sebagian umat Islam.
Hari ini sering dihubungkan dengan beragam mitos dan keyakinan, mulai dari dianggap membawa kesialan hingga dipercaya sebagai hari yang penuh berkah.
Mengutip baznas.go.id, Rabu wekasan atau Rebo wekasan merupakan Rabu terakhir di bulan Safar.
Rabu terakhir bulan Safar kerap diyakini sebagai hari yang identik dengan datangnya bencana atau musibah.
Sejumlah kalangan meyakini bahwa pada hari tersebut, Allah SWT menurunkan berbagai bentuk ujian atau cobaan kepada umat manusia.
Baca juga: Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Lengkap 3 Amalan yang Dapat Dikerjakan
Karena itu, tak sedikit orang yang merasa perlu melakukan amalan-amalan tertentu atau menjalankan tradisi khusus.
Sebagai bentuk ikhtiar untuk menolak bala dan menghindari kesulitan yang diyakini akan terjadi pada hari itu.
Keyakinan semacam ini tumbuh dari cerita-cerita yang berkembang di tengah masyarakat.
Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh seluruh umat Islam.
Sebagian ulama dan cendekiawan Muslim menilai bahwa kepercayaan ini tidak memiliki landasan kuat dalam ajaran syariat Islam.
Melainkan lebih merupakan pengaruh dari tradisi dan budaya lokal yang bercampur dengan unsur keagamaan.
Adanya tradisi Rabu Wekasan ini pertama kali dilaksanakan saat masa Wali Songo.

Mengutip dari desasuci.gresikkab.go.id, pada mitos Rabu wekasan dipercaya akan ada lebih dari 320.000 sumber penyakit dan marabahaya serta bencana.
Masyarakat diminta untuk memperbanyak ibadah dan berdoa saat Rabu wekasan, agar orang-orang dapat terhindar dari penyakit, musibah, hingga malapetaka yang mungkin terjadi.
Kapan Rabu Wekasan Tahun 2025?
Menurut kalender Hijriyah dari Kementerian Agama (Kemenag), hari terakhir atau tanggal 30 Safar 1447 Hijriah jatuh pada Ahad Pon, 24 Agustus 2025, mendatang.
Maka hari Rabu terakhir di bulan Safar 1447 Hijriah terjadi pada Rabu Wage, 20 Agustus 2025.
Rabu besok merupakan hari ke-26 pada bulan Safar 1447 Hijriah.
Sejarah Rabu Wekasan
Tradisi Rabu Wekasan ini mulai muncul di abad 17-an.
Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, sejarah Rabu wekasan sudah ada sejak tahun 1784.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Pandangan soal Rebo Wekasan: Fokus pada Ibadah Sesuai Ajaran Islam
Budaya ini berasal dari Mbah Faqih Usman, tokoh kiai yang kemudian lebih dikenal dengan nama Kiai Wonokromo Pertama atau Kiai Welit.
Tradisi Rabu Wekasan mulai dikenal dan dipraktikkan di berbagai wilayah Indonesia, seperti Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku.
Umumnya, peringatan Rabu Wekasan dilakukan melalui sejumlah kegiatan keagamaan, seperti doa bersama, salat sunnah, serta berbagi sedekah.
Tradisi ini juga sering dianggap sebagai hasil akulturasi antara budaya Jawa dan ajaran Islam.
Ada pula yang meyakini bahwa asal-usul Rebo Wekasan dapat ditelusuri hingga ke masa para Wali Songo, yang dipercaya sebagai pihak pertama yang memperkenalkannya.
Amalan yang Disunnahkan untuk Dikerjakan saat Rabu Wekasan
1. Shalat Sunnah
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat sunnah, termasuk shalat sunnah mutlak, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melakukan shalat sunnah dengan khusyuk dan ikhlas dapat meningkatkan ketenangan batin dan mendatangkan keberkahan.
2. Dzikir dan Doa
Berdzikir dan berdoa adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca juga: Malam Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Bacaan Doanya Lengkap Arti
Mengingat Allah dengan menyebut Asmaul Husna atau membaca istighfar dapat menjadi penenang hati serta pelindung dari segala bentuk musibah.
3. Sedekah
Bersedekah kepada yang membutuhkan adalah salah satu cara untuk menarik rahmat Allah.
Dalam Islam, sedekah memiliki banyak keutamaan, termasuk menolak bala dan mendatangkan keberkahan dalam hidup.
4. Membaca Al-Qur'an
Membaca dan merenungi ayat-ayat Al-Qur'an dapat memberikan pencerahan dan petunjuk hidup.
Surah Yasin, misalnya, sering dibaca oleh sebagian umat Muslim pada hari-hari yang dianggap penuh dengan cobaan sebagai bentuk memohon perlindungan dari Allah.
5. Istighfar
Memohon ampunan kepada Allah dengan memperbanyak istighfar adalah cara untuk membersihkan diri dari dosa dan mendapatkan perlindungan dari segala keburukan. (*)
Artikel ini juga telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Tradisi Rabu Wekasan? Simak Sejarah dan Jadwal Pelaksanaannya.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
10 Tunjangan Anggota DPR RI 2024–2029, Totalnya Capai Rp120 Juta per Bulan, Uang Bensin Rp7 Juta |
![]() |
---|
Deretan Fakta Terbaru Usai Bupati Pati Sudewo Didemo, Kini Sakit hingga Terancam Dimakzulkan |
![]() |
---|
Survei Litbang Kompas: Citra Dedi Mulyadi Hampir Sempurna, Warga Jabar Tak Puas soal Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Benarkah Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara? Ini yang Diucapkan Menkeu Saat Pidato di ITB |
![]() |
---|
9 Fakta Kronologi Peluncuran Buku Jokowi’s White Paper yang Diwarnai Pemadaman AC dan Lampu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.