Berita Nasional Terkini
Ini Isi Video Call Bupati Pati dan Inisiator AMPB yang Buat Aksi Demo 25 Agustus 2025 Mendadak Batal
Aksi demo besar-besaran yang disebut akan mendatangkan 50 ribu orang di Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada 25 Agustus 2025 mendadak batal.
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi demo besar-besaran yang disebut akan mendatangkan 50 ribu orang di depan Kantor Bupati dan Kantor DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada 25 Agustus 2025 mendadak batal.
Sejatinya, tuntutan aksi demo ini adalah mendesak legislator segera memakzulkan Bupati Pati Sudewo melalui percepatan proses hak angket.
Pembatalan ini disampaikan langsung inisiator aksi, Ahmad Husein.
Ahmad Husein mengatakan, dia sudah berdamai dengan Bupati Sudewo melalui komunikasi video call pada Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Keluarkan Perintah untuk Bupati Pati Sudewo, Ingatkan Soal Sopan Santun
Husein juga telah memutuskan tidak lagi menuntut Bupati Pati Sudewo untuk lengser dari jabatannya.
“Sudah batal, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, 25 batal,” kata Husein kepada TribunJateng.com via sambungan telepon, Selasa (19/8/2025).
Ia juga memohon maaf kepada masyarakat yang berharap adanya demo lanjutan pada tanggal 25 Agustus mendatang.
“Intinya mohon maaf pada masyarakat. Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan 25 batal demo,” kata dia.

Sempat Umumkan akan Bawa 50 Ribu Orang untuk Berdemo
Sehari sebelumnya pada Senin (18/8/2025), Husein masih menyatakan akan kembali menggerakkan massa dalam jumlah besar untuk menekan DPRD Kabupaten Pati.
Ia bahkan menyebut siap menurunkan hingga 50 ribu orang demi mempercepat pembahasan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket yang mengarah pada pemakzulan Sudewo.
Gerakan itu sebelumnya digagas dengan membawa nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu
Namun, organisasi tersebut sejatinya sudah menandatangani kesepakatan dengan Polresta Pati untuk tidak menggelar aksi selama Pansus Hak Angket berlangsung.
Perjanjian itu ditandatangani oleh Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, dua pimpinan AMPB.
Meski demikian, Husein sempat menegaskan masih akan melanjutkan aksinya dengan bendera AMPB, sebelum akhirnya membatalkan seluruh rencana itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.