Berita Nasional Terkini

Profil Nasim Khan, Anggota DPR yang Minta Gerbong Smoking Area, KAI: Kereta Api Bebas Asap Rokok

Profil Nashim Khan, anggota DPR yang minta gerbong smoking area, KAI tegaskan kereta api bebas asap rokok.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram fraksipkb
SMOKING AREA - Anggota DPR, Nasim Khan yang usulkan ada gerbong smoking area di kereta jarak jauh. Simak profil dan rekam jejak Nasim Khan yang usulannya dinilai kontraproduktif dengan kampanye kesehatan publik. (Instagram fraksipkb) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Nasim Khan, anggota DPR RI tengah menjadi sorotan publik buntut usulan ada gerbong khusus smoking area di kereta jarak jauh. 

Usulan Nasim Khan agar PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang perokok di kereta jarak jauh ini disampaikan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI Bersama Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Terkait usulan Nasim Khan untuk menyediakan gerbong smoking area, PT KAI tegas menyebut kereta api bebas asap rokok

RDP maupun Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPR untuk menyerap aspirasi atau menerima laporan terkait berbagai persoalan di daerah.

Baca juga: Rekam Jejak Bobby Rasyidin, Mantan Bos Defend ID Jadi Direktur Utama KAI Gantikan Didiek Hartantyo

Umumnya, rapat ini dilaksanakan bersama pihak eksekutif atau instansi pemerintah daerah terkait.

“Paling tidak pak ini ada masukan juga gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan.

Adalah sisakan satu gerbong untuk cafe ya kan, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area Pak,” ujar Nasim Khan, dikutip dari Kompas.tv.

Nasim menilai keberadaan gerbong tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi PT KAI.

Ia juga menyinggung perbandingan dengan moda transportasi umum lain, seperti bus.

"Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, karena jarak tempuh perjalanan yang bisa sampai berjam-jam.

Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa," ungkap Nasim.

YLKI: Ngawur

Namun, banyak pihak yang menilai usulan Nasim khan ini kontraproduktif dengan kampanye kesehatan publik serta regulasi kawasan tanpa rokok yang diterapkan di berbagai transportasi umum.

Sekretaris Eksekutif YLKI Rio Priambodo mengatakan, usulan menyediakan gerbong khusus merokok bersebrangan dengan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 dan PP No 28 Tahun 2024.

"Yang jelas di dalamnya dinyatakan Angkutan Umum merupakan Kawasan Tanpa Rokok," kata Rio dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).

YLKI menilai, menyediakan gerbong khusus merokok dapat mendowngrade pelayanan KAI yang sudah baik.

Apalagi kata Rio, KAI memiliki kebijakan untuk menurunkan penumpang di stasiun terdekat, ketika kedapatan merokok.

Rio juga berpendapat angkutan umum sebagai kawasan tanpa rokok telah mempertimbangkan aspek khususnya perlindungan konsumen terkait dengan keamanan, kenyamanan dan keselamatan.

"Usulan menyediakan gerbong khusus merokok tidak memperkuat perlindungan konsumen tapi malah menurunkan," ujar Rio.

 "YLKI meminta KAI mengabaikan usulan tersebut dan tetap berpegang teguh pada regulasi yang eksisting perihal kawasan tanpa rokok," imbuhnya menegaskan.

Kereta Api Bebas Asap Rokok

“Sampai saat ini kereta api bebas asap rokok,” kata Vice President Public Relation PT KAI, Anne Purba, kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menerima saran dari masyarakat agar layanan perkeretaapiannya dapat lebih baik.

“KAI menerima masukan, kritik, dan feedback dalam peningkatan layanan hingga sampai saat ini,” kata Anne.

Keselamatan hingga kenyamanan penumpang menjadi prioritas KAI dalam penyelenggaraan layanannya.

“Kami mengelolanya dengan baik dengan tetap mengutamakan keselamatan, pelayanan, dan kenyamanan pengguna keretaapi secara menyeluruh,” ujar Anne.

Profil Nasim Khan

Pemilik nama lengkap Ir. H. M. Nasim Khan itu lahir di Situbondo, Jawa Timur pada 10 Juni 1975.

Nasim Khan merupakan alumni dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Semasa kuliah, ia aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya adalah Himpunan & Senat ITN Malang, Forum Komunikasi Mahasiswa Malang, dan Ikatan Mahasiswa Madura.

Sebelum terjun ke dunia politik, Nasim Khan memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan karir profesional. 

 Ia pernah bekerja di Telkomsel (2000–2001), PT Guna Inti Permata (2003–2005), Gems Reseth International (2012–2013) dan memimpin beberapa perusahaan seperti Khan Group (2006–sekarang) dan NF Gems & Jewellery (2010–sekarang).

Pria berusia 50 tahun itu telah berkarier di politik dengan menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2014, atau selama tiga periode berturut-turut.

Selain itu, ia juga pernah menduduki posisi sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PKB periode 2019–2024.

Kini, Nasim aktif di Komisi VI DPR RI, yang membidangi urusan perdagangan, industri, investasi, koperasi, dan BUMN.

Riwayat pendidikan

  • SD N 1 Sembagis, Situbondo (1981-1987)
  • SMP N 1 Sembagis, Situbondo (1987-1990)
  • SMA N 2 Situbondo (1990-1993)
  • Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang (1993-2000)

Riwayat Organisasi

  • Ikatan Mahasiswa Madura (1995-2000)
  • Forum Komunikasi Mahasiswa Malang (1995-1998)
  • Himpunan & Senat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang (1994-1998)
  • Ikatan Alumni SMP 1 Situbondo
  • Ikatan Alumni SMP 2 Situbondo
  • Ikatan Mahasiswa Situbondo

Baca juga: Viral Penampakan Logo Perusahaan Kereta Api di Polandia Mirip Logo Lama KAI

(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.tv/Theo Reza)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di kompas.com, Tribunnews.com dengan judul Profil Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok di KA Jarak Jauh dan Anggota DPR Nasim Khan Usul KAI Sediakan Gerbong KRL Khusus Merokok, YLKI: Ngawur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved