Breaking News

Berita Nasional Terkini

Di Rapat Perdana dengan Komisi XI DPR, Menkeu Purbaya: Dulu di LPS agak Koboi, Sekarang Nggak Boleh

Di rapat perdana dengan Komisi XI DPR, Menkeu Purbaya: Dulu di LPS agak koboi, sekarang nggak boleh.

|
Tribunnews.com/Chaerul Umam
RAKER PERDANA MENKEU - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menghadiri rapat kerja (raker) perdana dengan Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Tribunnews.com/Chaerul Umam) 

Perpindahan Purbaya dari LPS ke Kemenkeu menunjukkan perubahan peran yang signifikan.

Dari lembaga yang fokus pada penjaminan simpanan, ia kini mengemban tugas mengelola keuangan negara secara keseluruhan, yang membutuhkan pendekatan yang lebih terstruktur dan formal.

RAKER PERDANA - Komisi XI DPR RI, menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan di gedung DPR, Jakarta, dengan agenda Pengantar RKA Tahun 2026 pada Rabu (10/9/2025). (Nitis/Tribunnews)
RAKER PERDANA - Komisi XI DPR RI, menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan di gedung DPR, Jakarta, dengan agenda Pengantar RKA Tahun 2026 pada Rabu (10/9/2025). (Nitis/Tribunnews) (Nitis/Tribunnews)

BEM UI Minta Purbaya Dicopot, Baru Sehari Menjabat Menkeu Didemo Mahasiswa

Massa mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).  

Mereka menuntut agar DPR RI memenuhi tuntutan rakyat 17+8 yang dimana sebagian poinnya sudah deadline sejak 5 September.

Tak hanya itu  mereka juga menyoroti soal pernyataan teranyar dari Menteri Keuangan RI (Menkeu) yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto, yakni Purbaya Yudhi Sadewa.

Kata dia, pernyataan Menkeu Purbaya yang menyebut kalau tuntutan 17+8 adalah suara rakyat kecil, telah mengecewakan perasaan masyarakat secara luas.

Baca juga: Janji Menkeu Purbaya, Ekonomi Indonesia Lebih Cerah dalam 3 Bulan

"Baru 1 hari dia menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan yang luar biasanya mengecewakan, luar biasanya menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat, dia mengecilkan penindasan yang dialami oleh masyarakat," ucap Kepala Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru saat aksi. 

Padahal menurut Diallo, berbagai tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat kecil itu bukan semata lahir karena keinginan masyarakat.  

Melainkan ada pemantik yang membuat masyarakat lelah dengan kondisi saat ini, dimana bobroknya kinerja pemerintah dalam menjamin kesejahteraan setiap anak bangsa.

Atas hal itu, Diallo menilai agar seharunya Menteri Purbaya yang baru dilantik oleh Prabowo itu dicopot atau minimal sadar diri untuk mundur dari jabatannya. 

"Dia (Purbaya) mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, (tapi) karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja," kata dia.

Sebelumnya Menteri Keuangan baru pengganti Sri Mulyani, Purbaya Yudhi Sadewa, ditanya soal "17+8 Tuntutan Rakyat" yang masih ramai digaungkan publik di media sosial. Purbaya mengaku ia belum mempelajari soal "17+8 Tuntutan Rakyat".

Namun, menurutnya, "17+8 Tuntutan Rakyat" merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," kata Purbaya.

Baca juga: Gaya Komunikasi Menkeu Baru Dikritik Kurang Empati, Sri Mulyani Sebut Purbaya Bergaya Koboi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved