Berita Internasional Terkini
Pernah Disematkan Media Asing ke Gibran, Mengenal Istilah 'Nepo Kids' yang Mengemuka di Demo Nepal
Istilah 'Nepo Kids' atau 'Nepo Babies' mengemuka dalam demo besar-besaran mengguncang negara Nepal, Selasa (9/9/2025) waktu setempat.
"Ribuan video semacam itu menjadi tren di seluruh ekosistem digital Nepal," kata Raqib Naik, direktur eksekutif dari Center for the Study of Organized Hate, sebuah kelompok pengawas yang berbasis di Washington yang melacak ekstremisme dan misinformasi daring di Asia Selatan dan komunitas diasporanya.
Kontras "antara hak istimewa elit dan kesulitan sehari-hari menyentuh hati para Gen Z dan dengan cepat menjadi narasi sentral yang mendorong gerakan ini," katanya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Siapa 'Nepo Kids' dan Mengapa Mereka Jadi Pemicu Kemarahan Masyarakat di Nepal?.
Baca juga: Viral Video Bule Ngoceh Ibukota Koruptor Nepotisme, Satgas Sebut Lokasi Bukan di IKN di Kaltim
Kronologi demo di Nepal
4 September
Pemerintah Nepal memblokir 26 platform media sosial (termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, X) karena dianggap gagal mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi dalam tenggat waktu yang diberikan sejak 28 Agustus.
8 September 2025
Pagi hari, ribuan pelajar dan anak muda berkumpul Maitighar Mandala, Kathmandu.
Mereka turun ke jalan menuntut pencabutan blokir medsos dan ruang demokrasi yang lebih luas di negara itu.
Siang hari, bentrokan massa dengan aparat keamanan pecah.
Pengunjuk rasa berhasil menembus pertahanan polisi dan merangsek ke kompleks parlemen New Baneshwor.
Polisi berusaha membendung dengan menembakkan peluru tajam ke arah demonstran.
Korban mulai berjatuhan.
19 orang dilaporkan tewas, ratusan orang, termasuk polisi terluka.
Malam hari, Pemerintah berupaya meredam kemarahan masyarakat dengan mencabut larangan medsos.
Namun, massa sudah terlanjur marah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.