Reshuffle Kabinet
Respons Mahfud MD Jika Dirinya Dipanggil jadi Menko Polkam Era Prabowo
Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Ada 5 menteri dan 1 wakil menteri yang dicopot
Terlebih Budi Gunawan sendiri memiliki latar belakang sebagai seorang intelijen.
Maka, Mahfud menilai Budi Gunawan tak harus berbicara kepada publik terus-menerus untuk mengatasi masalah yang ada.
Oleh karena itu, Mahfud lebih meyakini bahwa Budi Gunawan direshuffle karena Prabowo memiliki alasan politis lain.
"Iya, saya tidak tahu alasannya tapi saya kira terlalu sederhana kalau kalau itu (Budi Gunawan tak memberikan peran sentral sebagai Menko Polkam saat demo besar-besaran) alasannya."
"Karena orang kan tidak harus selalu tampil, juga bisa koordinasi diam-diam. Apalagi latar belakangnya Pak Budi Gunawan kan intel, intelijen kan."
"Kalau mengkoordinasikan tak harus tidak harus bicara ramai-ramai ke publik. Saya kira pertimbangan politis lainlah, saya saya tidak tahu," terang Mahfud.
Baca juga: Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa 3 Kali Klarifikasi dalam Tiga Hari Usai Dilantik
Profil Mahfud MD
Dilansir dari situs Wikipedia, Mahfud MD lahir di Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957.
Saat ini, ia telah berusia 67 tahun.
Ia telah memiliki istri yang bernama Zaizatun Nihajati.
Selain itu, Mahfud MD juga telah dikaruniai tiga anak, yang bernama Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar.
Pendidikan
Sejak kecil, Mahfud menempuh dua jenis pendidikan, yakni pendidikan agama dan umum. Pagi hari belajar umum di sekolah dasar dan sore harinya sekolah agama di madrasah.
Lulus dari SD, Mahfud MD melanjutkan pendidikan ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), di Pamekasan, Madura dan dilanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) selama tiga tahun di Yogyakarta.
Setelah lulus pendidikan setingkat SMA, Mahfud MD melanjutkan ke dua perguruan tinggi sekaligus.
Ia mengambil Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia kemudian mengajar di almamaternya dan meneruskan kuliah program Pasca Sarjana S-2 bidang Ilmu Politik di UGM.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.