Berita Nasional Terkini

4 Fakta Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Dihantam Skandal Keracunan dan Limbah

Pemerintah menyampaikan permintaan maaf atas maraknya kasus keracunan makanan yang diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
MAKAN BERGIZI GRATIS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai membawa warna baru bagi aktivitas belajar siswa di SDN 020 Berau. Pemerintah menyampaikan permintaan maaf atas maraknya kasus keracunan makanan yang diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

Air yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini berubah menjadi keruh, berbau tak sedap, bahkan berwarna kuning hingga hitam.

"Air sumur tiga hari ini keruh sekali, bahkan tadi malam sudah bau. Saya lihat endapannya kuning. Tidak bisa dipakai mandi," ujar Kirtam, kepada Tribun, Jumat (19/9/2025).

Ia menyebut ada sekitar tiga rumah yang terdampak secara langsung.  Salah satu sumur yang terpapar limbah itu digunakan oleh tiga rumah. 

Sejak air tercemar, mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Menurut Kirtam, pengelola proyek MBG memang telah melakukan pengerukan limbah di penampungan, namun baru dilakukan sekitar seminggu terakhir. 

Warga mengaku baru kali ini air tercemar sejak puluhan tahun. Bahkan kondisi paling parah terjadi pada Suparto.

Suparto (50) menyatakan, sejak kecil tinggal di kawasan itu, baru kali ini air sumur mengalami pencemaran yang begitu parah.

"Ini limbah MBG.  Dari saya kecil sampai sekarang, belum pernah air sumur seperti ini. Baru sekarang. Satu minggu ini air keruh, tidak bisa dipakai sama sekali, tidak layak pakai karena bener-bener hitam," kata Suparto.

Untuk kebutuhan harian, ia bahkan harus meminta air bersih dari tetangganya.  Suparto meyakini penyebab pencemaran adalah rembesan dari proyek MBG yang berdekatan langsung dengan lingkungan tempat tinggalnya.

"Momennya pas ada proyek MBG di sini, karena memang sebelahan dengan pembuangan limbah itu," jelasnya.

Ia menambahkan, selama hampir 50 tahun tinggal di kawasan tersebut, belum pernah mengalami kejadian seperti ini.

Baca juga: Kasus Dugaan MBG Basi di Samarinda, Satgas Pastikan Kualitas Makanan Diperketat

Dirinya berharap pemerintah dan pihak pengelola proyek MBG segera turun tangan dan melakukan penanganan serius agar pencemaran tidak semakin meluas.

Warga lainnya, Abduh (45), memperkirakan kedalaman rata-rata sumur di lingkungan mereka berkisar 8 hingga 10 meter. 

Ia meyakini pencemaran terjadi karena tempat limbah MBG tidak dibuat bak penampung sehingga air limbah langsung meresap ke dalam tanah.

Menurutnya, puncak rembesan limbah terjadi saat wilayah Banyumas diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.

"Pihak MBG juga mengakui kalau limbah di sana kosong. Berarti kan merembes ke sini, takutnya nanti meluas ke rumah-rumah yang lain," terangnya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved