Breaking News

Berita Internasional Terkini

Angkuhnya Netanyahu, Ancam Bakal Balas Negara-negara yang Akui Palestina Usai Bertemu Trump

Angkuhnya Benjamin Netanyahu, ancam bakal balas negara-negara yang akui Palestina usai bertemu Donald Trump.

Tangkapan layar X/CristianoXtra
BENDERA PALESTINA - Cristiano Ronaldo memegang bendera Palestina. Portugal secara resmi mengakui Negara Palestina, negaranya Cristiano Ronaldo itu bergabung dengan Kanada, Inggris, dan Australia, karena semakin banyak negara yang mempertimbangkan untuk mendukung solusi dua negara. Portugal secara resmi mengakui Negara Palestina, menjadi negara Barat terbaru yang mengambil langkah ini setelah pengumuman serupa oleh Kanada, Inggris, dan Australia. (Tangkapan layar X/CristianoXtra) 

"Tidak akan ada negara Palestina. Respons terhadap upaya terbaru untuk memaksakan negara militan di jantung tanah air kami akan datang setelah saya kembali dari Amerika Serikat," kata Netanyahu pada hari Minggu (21/9/2025), dikutip dari Al Arabiya.

Ia mengulangi pernyataannya tentang pengakuan negara Palestina akan menjadi "hadiah untuk Hamas", kelompok perlawanan Palestina yang meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 dan membobol pertahanan Israel di sisi selatan Jalur Gaza.

"Saya punya pesan yang jelas kepada para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah 7 Oktober: Kalian menawarkan hadiah besar untuk militan... Dan pesan lain untuk kalian: Itu tidak akan terjadi. Tidak akan ada negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan," ujarnya.

Ia menyatakan pemerintahannya selama bertahun-tahun mencegah pendirian negara Palestina.

"Selama bertahun-tahun, saya mencegah pembentukan negara militan ini meskipun menghadapi tekanan luar biasa dari dalam dan luar," katanya, seraya menambahkan, "Kami melakukannya dengan tekad dan kebijaksanaan politik."

Perdana Menteri Israel, yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang di Gaza, mengatakan Israel telah memperluas permukimannya di Tepi Barat untuk mencegah pendirian negara Palestina.

"Tidak hanya itu, kami juga telah menggandakan permukiman Yahudi di Yudea dan Samaria—dan kami akan melanjutkan pendekatan ini," kata Netanyahu.

Ia menyatakan Israel akan memberikan balasan kepada negara-negara yang mengakui Palestina setelah ia pulang dari Amerika Serikat (AS) untuk menemui sekutunya, Presiden AS Donald Trump.

Baca juga: Komunitas Muslim Balikpapan Bersatu Gelas Aksi Damai Bela Palestina

"Saya akan menghadiri Sidang Umum PBB, dan setelahnya, saya akan bertemu dengan sahabat kita, Presiden Trump," katanya.

"Respons terhadap upaya terbaru untuk memaksakan sebuah negara di jantung tanah air kita akan datang setelah saya kembali dari Amerika Serikat; nantikan saja," lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan Israel akan melawan negara-negara yang mengakui negara Palestina di sidang ke-80 Majelis Umum PBB.

"Israel harus berjuang, baik di PBB maupun di semua forum lainnya, melawan propaganda fitnah yang ditujukan kepada kami dan melawan seruan pembentukan negara Palestina, yang akan mengancam keberadaan kami dan menjadi imbalan yang absurd bagi terorisme," ujar Perdana Menteri dalam pernyataan yang disebarluaskan oleh kantornya.

"Di PBB, saya akan menyampaikan kebenaran. Ini adalah kebenaran Israel, tetapi juga kebenaran objektif tentang perjuangan kita yang adil melawan kekuatan jahat. Saya juga akan menyampaikan visi kita tentang perdamaian sejati, perdamaian yang datang dari kekuatan," ujarnya, dikutip dari News AZ.

Israel Perluas Permukiman di Tepi Barat, Cegah Berdirinya Negara Palestina
Israel telah lama menjalankan proyek untuk mencaplok lebih banyak wilayah Palestina dengan mendirikan permukiman di Tepi Barat.

Permukiman tersebut didirikan secara masif dan tersebar di berbagai wilayah dengan tujuan mempersulit Palestina memiliki wilayah yang utuh dan memecah wilayahnya menjadi area-area kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved