Program Makan Bergizi Gratis

Kritik Ahli Gizi terhadap Pernyataan Prabowo soal Kasus Keracunan Program MBG

Kritik ahli gizi terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis.

Youtube Setpres
PRABOWO DIKRITIK - Foto saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menunjuk ke arah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menyampaikan pidato di acara akad massal 26.000 unit KPR FLPP di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo melontarkan peringatan keras kepada Dedi agar menjunjung kepemimpinan yang bersih dan demokrasi yang santun. Kritik ahli gizi terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis.(Youtube Setpres) 

Pemerintah Siapkan Langkah Pencegahan Keracunan MBG

Menanggapi insiden keracunan, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan memperketat standar higienitas dapur MBG.

Ia menyebut bahwa seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dilengkapi dengan alat sterilisasi ultraviolet, filter air, dan test kit untuk memastikan keamanan makanan sebelum dikirim ke penerima manfaat.

“Filter untuk air harus ada, test kit sebelum dikirim makanan harus ada. Ini segera kita benahi. Semua dapur harus ada tukang masak terlatih,” tegas Prabowo.

Prioritaskan Keselamatan Rakyat

Keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapatkan sorotan dan kritik dari publik. Salah satu kritik datang dari Kris Tjantra, Ketua Umum relawan Ganjarist.

Kris menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi keracunan massal yang menimpa masyarakat akibat produk MBG.

Adapun menurut data Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) per Jumat (26/9/2025) pukul 21.00 WIB, korban keracunan MBG sudah mencapai 7.368 orang.

Baca juga: 1.247 Siswa SMPN 5 Balikpapan Terima MBG, Harap Jadi Jaminan Makan Sehat Setiap Hari

“Ini adalah tragedi kemanusiaan. Ribuan anak-anak kita menjadi korban keracunan akibat kelalaian dan lemahnya pengawasan. Pemerintah tidak boleh tinggal diam, harus ada langkah cepat, transparan, dan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab,” tegas Kris kepada wartawan, Senin (29/9/2025).

Kris menilai bahwa kasus ini mencerminkan lemahnya sistem perlindungan konsumen dan standar keamanan produk di Indonesia. 

Oleh karena itu, Kris mendesak pemerintah melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab keracunan dan pihak yang terlibat.

"Penindakan hukum tanpa pandang bulu terhadap perusahaan maupun oknum yang lalai. Pemulihan hak korban, termasuk perawatan medis gratis dan kompensasi layak," kata Kris.

Tak kalah penting, dia menambahkan bahwa perlu ada penguat sistem pengawasan pangan dan obat-obatan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Negara harus hadir sepenuhnya untuk melindungi warganya, bukan hanya setelah terjadi korban, tetapi sejak awal melalui pengawasan yang ketat,” tambah.

Kris menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Keracunan Program MBG, Pemerintah Diminta Prioritaskan Keselamatan Rakyat dan Prabowo Sebut Kasus Keracunan MBG 0,0017 Persen, Dokter Tan: Nyawa Manusia Jangan Dianggap Statistik

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved